Advertisement
Dinilai Tidak Adil, Akademisi China Kritik Kebijakan Trump

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang mengenakan bea masuk kepada produk China merupakan tindakan perdagangan yang tidak adil.
"Kebijakan Amerika Serikat tidak adil kepada China. Kebijakan AS akan membebani ekonomi kedua negara," ujar Direktur Institut Studi Internasional, Universitas Nanjing, Prof. Zhu Feng dalam diskusi "Hubungan China - Amerika Serikat" di Jakarta, Rabu (3/7/2019).
Advertisement
Ia mengatakan kebijakan AS terkait pelarangan penggunaan teknologi 5G dari China juga tidak adil. Kebijakan-kebijakan tersebut mencederai sistem peraturan internasional maupun prosedur perdagangan bebas multilateral.
"Industri-industri China baik itu teknologi selular, jaringan, militer, perangkat dan sebagainya dikembangkan mulai dari nol. Kami kembangkan industri-industri itu dari bawah, kemudian menengah hingga menembus level atas. Lalu untuk apa mereka khawatir dalam menjalin perdagangan dengan kami," ujar Zhu Feng.
Setiap negara, lanjut dia, berhak untuk menguasai segala jenis teknologi dan menjadi negara maju. Ia mencontohkan bagaimana Indonesia saat ini mulai berupaya untuk menjadi negara maju dalam beberapa tahun mendatang. "Itu adalah hal yang normal dan kita mendukung itu," ujar dia.
China, lanjut dia, sangat terbuka dalam menjalin perdagangan dengan seluruh negara baik itu negara berkembang maupun negara maju. Selama berkuasa, Presiden Trump menegaskan komitmen "America First" atau "Amerika yang Pertama".
Hal itu tertuang dalam hampir semua kebijakannya sebagai upaya melindungi kepentingan rakyat Amerika Serikat. Dalam ekonomi maupun perdagangan, Trump menerapkan kebijakan proteksionisme, salah satu upayanya yaitu mengenakan tarif produk impor.
Pengenaan tarif yang tinggi kepada produk buatan China memicu tindakan balasan dari negeri tirai bambu itu. "Apa yang saat ini kami lakukan adalah spontanitas akibat dari kebijakan AS yang tidak adil itu," kata dia.
Meskipun demikian, lanjut Zhu Feng, China siap bernegosiasi dengan Amerika Serikat untuk mencari solusi dari perang dagang antara kedua negara. Solusi tersebut harus berdasarkan atas prinsip "win-win solution".
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 3 WNI Ditangkap Polisi di Jepang Karena Dituding Merampok Rumah
- Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah untuk SD dan SMP Tahun Ini Lebih Lama
- Pengelolaan Sampah di Pasar Tradisional Bakal Diperketat oleh Kementerian Lingkungan Hidup
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
Advertisement

Nilai Produksi Perikanan Budidaya Semester I di Sleman Sentuh Rp862 Miliar
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Tenggelam di Selat Bali, Ini Daftar Penumpang Kapal Tunu Pratama Jaya
- Hasil Kunjungan Presiden Prabowo: Indonesia dan Arab Saudi Sepakati Investasi Senilai Rp437 Triliun
- Presiden Prabowo Tunaikan Ibadah Umrah Saat Kunjungan ke Arab Saudi, Cium Hajar Aswad
- KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali: 4 Penumpang DItemukan Meninggal Dunia, 38 Orang Hilang
- Sri Mulyani Umumkan Panitia Seleksi Calon Ketua dan Anggota Lembaga Penjamin Simpanan
- 3 Penumpang dan 1 Kru KMP Tunu Pratama Jaya Ditemukan Selamat
- Presiden Prabowo dan Pangeran MBS Serukan Global Lakukan Aksi Nyata untuk Perdamaian Dunia
Advertisement
Advertisement