Advertisement
2 Parpol Dinilai Efektif Kontrol Pemerintah

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Peneliti PolGov Research Centre Universitas Gadjah Mada (UGM) Ignasius Jaques Juru berpendapat peran oposisi sebagai alat kontrol pemerintah akan tetap efektif meskipun hanya dua partai, yakni Partai Gerindra dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).
"Kalau alat kontrol dalam konteks ‘wacana’, kuantitas tidak menjadi masalah, yang penting kualitas wacananya," kata Ignasius, saat dihubungi, di Jakarta, Selasa (2/7/2019).
Advertisement
Ia mencontohkan PDI Perjuangan merupakan partai yang tetap bertahan sebagai oposisi di bawah Pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan berhasil membuktikan perannya membentuk wacana-wacana kritis.
"Saya kira dari sisi itu [wacana kritis] yang penting apakah mereka bisa memproduksi wacana-wacana konstruktif ke depan atau tidak," ujar dosen Departemen Politik dan Pemerintahan UGM itu.
Wacana atau gagasan, seperti diungkapkan Ignasius, menjadi gugatan penting sebagai kontrol politik supaya terjadi proses demokrasi deliberatif atau produksi kebijakan-kebijakan publik yang dekat dengan aspirasi masyarakat tanpa ada kepentingan antarpartai.
Sementara itu, terkait peluang oposisi yang ingin merapat dalam koalisi pendukung pemerintah, Ignasius menilai Jokowi sudah didukung oleh koalisi yang besar dan kuat, sehingga kemungkinan diterima kecil.
"Dari sisi itu, kondisinya tidak memungkinkan karena dari sisi support kekuasaan di parlemen saya kira Jokowi sudah mendapatkannya," ujarnya lagi.
Berbeda dengan Pilpres 2014 ketika Jokowi menang sebagai Presiden, tetapi tidak menguasai suara di parlemen, maka peluang oposisi bergabung dalam koalisi cukup besar.
Sejauh ini, setelah Prabowo membubarkan koalisi parpol pendukungnya pada Pilpres 2019, hanya Gerindra dan PKS yang telah menyatakan akan tetap menjadi oposisi. Sedangkan Partai Amanat Nasional (PAN) dan Demokrat masib belum menyatakan sikap dan arah politiknya secara jelas. Namun PAN dan Demokrat disebut berpeluang merapat dalam koalisi pemerintahan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Begini Penjelasan BMKG
- Begini Alur Kuota Haji 2026 dari Arab Saudi untuk Indonesia, Kata Istana
Advertisement
Advertisement