Advertisement
Pendaftar PPDB di SMP Ini Bisa Tukar Map dengan Botol Plastik
Advertisement
Harianjogja.com, KLATEN -- SMPN 1 Jogonalan Klaten melakukan hal unik saat proses pendaftaran penerimaan peserta didik baru (PPDB) tahun ajaran 2019/2020. Saat mendaftar, para calon siswa bisa mendaftarkan map pendaftaran dengan menyerahkan botol plastik.
Kegiatan yang dinamai Kampanye Puasa Sampah Plastik itu menjadi bagian dalam PPDB SMPN 1 Jogonalan. Calon siswa yang mendaftar tak dipungut biaya termasuk untuk mendapatkan map sampul berkas persyaratan pendaftaran.
Advertisement
Namun, pengelola sekolah meminta para calon siswa membawa botol plastik bekas ukuran 1 liter untuk ditukar dengan map. Kepala SMPN 1 Jogonalan, Endah Sulistyowati, mengatakan aksi tersebut untuk pengenalan program yang sudah digulirkan di sekolahnya sebagai sekolah Adiwiyata.
SMPN 1 Jogonalan memang merupakan salah satu sekolah Adiwiyata atau sekolah yang peduli dan berbudaya lingkungan. Sejak mendapatkan label sekolah Adiwiyata, pengelola sekolah setempat menggulirkan program puasa plastik.
“Kami ingin PPDB ini menjadi ajang pengelolaan dan pengurangan sampah. Makanya, kami gulirkan kegiatan untuk mengumpulkan sampah botol plastik bekas,” kata Endah, Selasa (2/7/2019).
Botol plastik bekas yang diperoleh selama PPDB tak sekadar ditumpuk. Pengelola sekolah berencana memanfaatkan botol plastik itu untuk didaur ulang menjadi ecobrick, bata ramah lingkungan.
Botol plastik bekas yang dikumpulkan bakal diisi dengan aneka sampah plastik yang dipotong kecil-kecil kemudian dipadatkan hingga botol mengeras. “Dari ecobrick yang sudah dibuat nanti dimanfaatkan untuk pembuatan pagar di sekitar taman dan gapura,” ungkapnya.
Selama dua hari pendaftaran PPDB, Senin-Selasa (1-2/7/2019), sekitar 500 botol bekas sudah dikumpulkan sumbangan dari para calon siswa. Sementara daya tampung SMPN 1 Jogonalan pada PPDB kali ini yakni 288 siswa.
Soal program puasa sampah plastik, Endah mengatakan siswa SMPN 1 Jogonalan diminta membawa bekal dari rumah mereka. Saat jajan di kantin sekolah, siswa hanya diperkenankan membawa wadah sendiri yang bisa dimanfaatkan berulang kali.
“Kalau di kantin membeli minuman, siswa wajib membawa tumbler. Kalau tidak membawa pengelola kantin tidak menerima. Kami sebelumnya sudah sosialisasi ke enam pedagang kantin. Jadi di kantin itu tidak ada plastik untuk wadah minuman serta tidak ada sedotan. Untuk jenis jajanan yang masih dalam kemasan plastik masih kami toleransi. Tetapi, syaratnya plastik sisa makanan dikumpulkan di bank sampah sekolah,” kata Endah.
Salah satu orang tua calon siswa, Anik, 45, mengaku kaget begitu tahu ada program penukaran map pendaftaran dengan botol plastik bekas di SMPN 1 Jogonalan. Dia sepakat program tersebut untuk menjaga lingkungan di sekitar sekolah bersih.
“Karena sebelumnya tidak tahu, saat pendaftaran sempat bingung dan saya pulang dulu mencari botol plastik bekas. Cukup unik sih jika dibandingkan PPDB beberapa tahun lalu harus membeli map yang harganya Rp10.000. Kalau sekarang gratis,” kata warga Desa Kraguman, Kecamatan Jogonalan, itu.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Solopos
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
Prediksi Cuaca Jogja dan Sekitarnya Sabtu 27 April 2024: Hujan Sedang di Siang Hari
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement