Advertisement
Helikopter TNI yang Hilang Diperkirakan Berada di Punggung Gunung Aprok

Advertisement
Harianjogja.com, SENTANI - Pencarian helikopter milik TNI AD yang hilang kontak di Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Jumat (28/6) pukul 11.44 WIT, terus dilakukan.
Diperkirakan Helikopter MI 17 milik TNI AD tersebut berada di punggung Gunung Aprok, Distrik Oksop.
Advertisement
"Tim SAR Darat sedang mendaki Gunung Aprok dan Gunung Mol. Diperkirakan heli ada di balik gunung itu, yakni Gunung Aprok karena bunyi gemuruhnya ada di belakang gunung itu," kata Dandim 1702 Jayawijaya, Letkol Inf Chandra Dianto ketika dikonfirmasi dari Sentani, Kabupaten Jayapura, Minggu (30/6/2019).
Hal tersebut didasarkan pada keterangan warga setempat yang sempat mendengar suara gemuruh.
Menurut Chandra Tim SAR Darat menghadapi kondisi geografis yang tidak mudah karena warga setempat tidak pernah masuk ke lokasi tersebut.
"Gunung Aprok disakralkan oleh masyarakat adat setempat. Tadi sudah dilakukan ritual supaya tim bisa masuk," katanya.
Lokasi Gunung Aprok berdekatan dengan Gunung Tangok, lokasi jatuhnya pesawat Trigana pada 16 Agustus 2015.
Tim SAR Darat, kata dia, diyakini bisa segera mencapai punggung Gunung Aprok karena mereka juga melibatkan warga setempat.
"Hitungan warga setempat pada pukul 08.00 WIT dari Kampung Mimin, tim tadi berangkat subuh, mungkin sore ini sudah tiba di balik gunung," kata Chandra.
Selain itu, Chandra menyebutkan bahwa 25 personel SAR Gabungan yang diberangkatkan dari Jayapura sudah tiba di Oksibil, Pegunungan Bintang dan segera bergabung dengan tim yang telah berada di Gunung Aprok.
Helikopter MI-17 milik Penerbad TNI AD hilang kontak sesaat setelah lepas landas dari Bandara Oksibil, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua. Heli akan menuju Bandara Sentani, Kabupaten Jayapura.
"Pesawat tersebut dilaporkan membawa 12 orang terdiri dari tujuh orang kru dan lima personel Satgas Yonif 725/Wrg yang akan melaksanakan pergantian pos," ujar Kapendam XVII Cenderawasih, Kolonel Inf Muhammad Aidi.
Helikopter tersebut tengah melakukan misi pendorongan logistik (dorlog) ke Pos Udara Pengamanan Perbatasan (Pamtas) di Distrik Okbibab.
Bertolak dari Distrik Okbibab, penerbangan dilanjutkan ke Bandara Oksibil untuk pengisian bahan bakar.
"Pada pukul 11.44 WIT Heli MI-17 take off dari Bandara Oksibil menuju Sentani. Sesuai perkiraan waktu seharusnya Heli MI-17 mendarat di Sentani pukul 13.11 WIT namun sampai saat ini belum ada komunikasi ataupun berita tentang keberadaan Heli tersebut," kata Aidi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kemendagri Temukan Perbedaan Data Simpanan Pemda dan BI Rp18 Triliun
- Kejagung Serahkan Uang Rp13,2 Triliun Hasil Sitaan Kasus CPO ke Negara
- Kapal Tanker Federal II Terbakar, 13 Orang Meninggal Dunia
- Unjuk Rasa Pemuda Maroko, Tuntut Pembebasan Demonstran Gerakan GenZ
- Kawasan Gunung Lawu Tak Masuk WKP Panas Bumi, Ini Alasannya
Advertisement

Harga Telur di Kota Jogja Bertahan di Rp30.000 per Kilogram
Advertisement

Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Museum Louvre Dirampok, Sembilan Perhiasan Dibawa Kabur
- Prabowo Perintahkan Percepatan Kilang Minyak dan Legalitas Sumur Rakya
- Tingkatkan Layanan MBG, Sleman Siap Terapkan 10 Langkah Strategis
- Krisdayanti Raih Medali Perak di Kejuaraan Dunia Wushu China
- BLT Rp900.000 Cair Mulai Senin untuk 35,4 Juta KPM
- Bupati Sleman Cek Jalan Rusak Klangon-Tempel
- Cilacap Diguncang Gempa Magnitudo 4,5, Begini Penjelasan BMKG
Advertisement
Advertisement