Advertisement
PENELITIAN TERBARU : Jakarta Macet, Indonesia Rugi Ratusan Triliun
Ilustrasi. - Solopos/Nicolous Irawan
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Kemacetan yang terjadi di Ibu Kota Jakarta disebut merugikan Indonesia hingga ratusan triliun.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) RI Bambang Brodjonegoro menyebut kerugian ekonomi akibat kemacetan di ibu kota mencapai Rp56 triliun. Nilai itu berdasarkan hasil studi pada 2013.
Advertisement
Namun berdasarkan penelitian terbaru, kerugian kemacetan Jakarta sudah mencapai Rp 100 triliun lebih.
"Jika studinya kita lakukan pada tahun ini kemungkinan kerugian ekonominya sudah Rp 100 triliun lebih," kata Bambang di Kantor Kementerian PPN RI, Jakarta, Rabu (26/6/2019).
BACA JUGA
Studi kerugian aspek ekonomi akibat dampak kemacetan ibu kota tersebut dihitung selama kurun waktu satu tahun. Oleh karena itu, pemerintah ingin mengusulkan pemindahan ibu kota.
Ia menilai kemacetan tinggi yang terjadi di Jakarta akibat sistem publik transportasi belum mampu atau masih tertinggal jauh dibandingkan kebutuhan masyarakat untuk melakukan kegiatan ekonomi.
Lulusan University of IIIinois di Urbana-Champaign, Amerika Serikat tersebut menegaskan pemerintah perlu membangun bukan memindahkan pusat pemerintahan ke suatu kota.
Setelah dibangunnya ibu kota yang baru, maka diharapkan dapat mengatasi persoalan-persoalan tadi seperti kerugian ekonomi akibat kemacetan.
"Ini akan menjadi representasi dari identitas bangsa," katanya.
Apalagi, Indonesia sudah menjadi negara G20 dengan produk domestik bruto (PDB) terbesar ke-16 di dunia maka sudah sewajarnya memiliki ibu kota yang modern, berstandar internasional dengan tata kelola yang efisien dan efektif.
"Jadi kita benar-benar ingin ibu kota yang sentris," ujarnya.
Untuk menjawab dan mengatasi kerugian ekonomi akibat kemacetan tersebut, maka pemerintah menawarkan tiga opsi terkait pemindahan ibu kota. Pertama tetap di Jakarta, kedua pindah namun tidak jauh dari Jakarta dan ketiga pindah ke luar Jawa.
Menurut dia, pindah ke luar Pulau Jawa merupakan alasan paling tepat untuk mengatasi berbagai persoalan di ibu kota saat ini salah satunya kemacetan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
KA Bandara YIA Targetkan 166.000 Penumpang Selama Nataru
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Keluhan Wisatawan Disikapi, Dispar Gunungkidul Siapkan Solusi
- Amazon Pangkas 8,5 Persen Karyawan di Luksemburg
- Harga Emas Pegadaian Hari Ini Naik, UBS dan Galeri24 Kompak Menguat
- Cristiano Ronaldo Gabung Fast and Furious, Tampil di Fast X: Part 2
- Kasus Korupsi Bank BJB, KPK Pertimbangkan Panggil Atalia Praratya
- Gugat Cerai Ridwan Kamil, Lisa Mariana Minta Maaf ke Atalia
- Layanan Pajak Akhir Pekan Dibuka KPP DIY, Ini Jadwal Lengkapnya
Advertisement
Advertisement




