Advertisement

PERINGATAN BMKG : Kemarau Tahun Ini Lebih Kering, Ini Dampaknya

Newswire
Jum'at, 21 Juni 2019 - 19:37 WIB
Bhekti Suryani
PERINGATAN BMKG : Kemarau Tahun Ini Lebih Kering, Ini Dampaknya Ilustrasi kemarau di ladang pertanian - Bisnis Indonesia/Rachman

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA- Musim kemarau yang lebih kering diprediksi melanda wilayah Indonesia tahun ini.

Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika atau BMKG memprakirakan Indonesia akan dilanda musim kemarau sampai Agustus 2019. Saat itu adalah puncak musim kemarau tahun ini.

Advertisement

BMKG menyatakan musim kemarau akan lebih kering dibandingkan dengan tahun sebelumnya. BMKG menyarankan pemerintah daerah yang wilayahnya rawan mengalami kebakaran lahan dan hutan meningkatkan kewaspadaan.

"Waspada kekeringan di periode musim kemarau ini, karena diprediksi kemarau tahun ini lebih kering dari tahun sebelumnya," kata Kepala Subbidang Analisis Informasi Iklim BMKG Pusat Adi Ripaldi saat dihubungi dari Jakarta, Jumat (21/6/2019).

"Daerah yang tahun lalu pada periode Juni, Juli dan Agustus terkena kekeringan, tahun ini harus lebih waspada lagi," ia menambahkan.

Ia menjelaskan bahwa tahun lalu curah hujan selama musim kemarau kurang dari 20 milimeter dalam satu bulan, dan tahun ini bisa jauh lebih rendah lagi.

Menurut prakiraan BMKG hampir seluruh Jawa telah memasuki musim kemarau, mulai dari Jawa Barat, Jawa Tengah hingga Jawa Timur. Puncak musim kemarau diprakirakan terjadi Juli--Agustus 2019. Hujan lokal masih turun di wilayah seperti Bogor di Jawa Barat.

"Tapi tidak semua wilayah ada hujannya, untuk wilayah seperti Jonggol, Parung kurang hujannya," kata Adi.

Menurut dia, warga yang tinggal di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Sulawesi dan Sumatra juga perlu mewaspadai dampak kekeringan. Di wilayah-wilayah itu, puncak kemarau diprakirakan terjadi Agustus sampai September.

"NTB dan NTT termasuk wilayah tadah hujan, sehingga perlu dibantu dengan irigasi," katanya.

Menurut siaran di laman resmi Badan Nasional Penanggulangan Bencana, tahun 2018 kekeringan melanda sejumlah daerah di Jawa dan Nusa Tenggara. Kekeringan antara lain melanda wilayah Provinsi Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, DI Yogyakarta, Jawa Timur, NTB, NTT, dan Lampung, membuat warga kesulitan mendapatkan air bersih.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Perkuat Empat Pilar Kalurahan Untuk Kembangkan Pariwisata Berbasis Masyarakat

Sleman
| Jum'at, 26 April 2024, 16:17 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement