Advertisement
Sungai Citarum Terkotor Sedunia, Begini Perjuangan Kepala BNPB Mengatasinya

Advertisement
Harianjogja.com, BOGOR--Sungai Citarum pernah dibagi menjadi 22 sektor saat Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo menjabat sebagai Panglima Komando Daerah Militer III Siliwangi.
"Saat itu ada 22 perwira berpangkat kolonel yang tidak memiliki jabatan yang siap membantu penanganan Sungai Citarum. Jadi pembagian 22 sektor itu bukan hasil kajian," kata Doni dalam Pertemuan Ilmiah Tahunan Riset Kebencanaan 2019 di, Selasa (18/6/2019).
Advertisement
Doni mengatakan, dia menjabat sebagai Panglima Kodam Siliwangi hanya selama empat bulan delapan hari. Hari pertama menjabat, dia didatangi oleh relawan yang meminta bantuan untuk menangani Sungai Citarum.
Ternyata, para relawan itu menyatakan Sungai Citarum sebagai sungai terkotor di dunia. Hal itu bahkan sampai diberitakan oleh media-media internasional.
"Saya sebagai warga negara dan panglima merasa harus membantu. Saya tanya prajurit dan para perwira, ternyata Kodam Siliwangi memiliki banyak prestasi sampai ke dunia internasional. Namun, mengapa Sungai Citarum bisa tercemar seperti itu?" tuturnya.
Doni kemudian berusaha menggugah para prajuritnya untuk membantu penanganan Sungai Citarum. Apalagi, TNI juga memiliki tugas operasi militer selain perang, salah satunya dalam kebencanaan.
"Saya katakan pada prajurit, kalau merasa itu bukan kewajiban kita, lantas nama kita rusak sampai diberitakan di media internasional, apa kita diam saja. Lambang tentara Siliwangi itu harimau, disebut Maung Siliwangi. Apa mau disebut Meong Siliwangi?" kisahnya.
Saat itu, ada 30 perwira menengah khusus berpangkat kolonel di Kodam Siliwangi. Dari 30 kolonel tersebut, terdapat 22 orang yang bersedia membantu penanganan Sungai Citarum sisanya tidak bisa karena sedang tugas belajar atau faktor usia.
Kepada para prajuritnya, Doni memerintahkan untuk menangani Sungai Citarum tanpa menggunakan pola militeristik untuk mengubah perilaku masyarakat di sekitar sungai.
"Awalnya banyak yang pesimis. Namun, prajurit Siliwangi datang ke masyarakat menggunakan hati untuk menggali potensi mereka," katanya.
BNPB bersama Universitas Pertahanan dan Ikatan Ahli Kebencanaan Indonesia (IABI) mengadakan Pertemuan Ilmiah Tahunan Riset Kebencanaan 2019 di Kompleks Pusat Perdamaian dan Keamanan Indonesia (IPSC), Sentul, Kabupaten Bogor.
Pertemuan tersebut merupakan pelaksanaan yang keenam untuk mengumpulkan para ahli kebencanaan untuk meningkatkan budaya riset dan memberikan pemikiran secara komprehensif, holistik, dan sistemik.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Begini Penjelasan BMKG
- Begini Alur Kuota Haji 2026 dari Arab Saudi untuk Indonesia, Kata Istana
Advertisement
Advertisement