Advertisement
Polisi ke Demonstran di Medan : Kita Sama-sama Ingin Mati Syahid...

Advertisement
Harianjogja.com, MEDAN--Aksi Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat (GNKR) Sumatera Utara di depan gedung DPRD Sumut sempat berlangsung ricuh, Jumat (25/5/2019) malam.
Aksi ini dilakukan usai melaksanakan salat Tarawih berjamaah. Masa aksi yang mayoritas adalah mahasiswa, mulai melempari aparat kepolisian dengan botol air mineral. Tidak hanya itu, mereka bahkan menghancurkan pagar kawat duri yang dipasang sepanjang jalan Imam Bonjol Medan tepatnya di depan gedung DPRD Sumut.
Advertisement
Aksi ricuh berlangsung hanya beberapa menit setelah pihak aparat TNI langsung menemui masa aksi. Pascaaksi ricuh, Kapolrestabes Medan Kombes Pol Dadang Hartanto, langsung melakukan dialog dengan masa aksi.
Dalam dialognya ia menegaskan akan bertanggung jawab terhadap keamanan dan kekondusifan kota Medan. "Saya Kapolrestabes Medan, saya menjaga tempat ini jauh hari sejak kita dari KPU. Hari ini saya jaga dengan segala upaya dan keringat untuk menjaga adik-adik supaya tidak ada satupun korban di sini. Karena saya cinta kepada adik-adik semua," katanya, disambut teriakan takbir oleh masa aksi
Ia menegaskan bahwa apa yang menjadi pernyataannya akan dipertanggungjawabkan. "Sampai mati saya akan bertanggung jawab. Kita sama-sama ingin mati syahid, saya tidak ingin kita beradu disini," ujarnya.
Pada kesempatan itu Kombes Pol Dadang Hartanto juga mengklarifikasi mengenai sikap pihak kepolisian yang dikatakan masa aksi tidak manusiawi.
"Apabila pihak kepolisian melakukan kesalahan pasti dilakukan upaya-upaya penindakan. Saya minta kita semua harus sama-sama menjaga, karena tidak akan mungkin saya melukai adik-asik semua," katanya.
Massa aksi masih bertahan di depan gedung DPRD Sumut sambil menunggu keputusan dari Ketua Presidium Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat dan relawan 02 Rabualam Syahputra yang sedang melakukan negosiasi dengan pihak aparat TNI-Polri
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement

Ruas JJLS Baron Ambles, Pengguna Jalan Diminta Berhati-Hati
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sertipikat Elektronik Diterapkan Bertahap, Sertipikat Tanah Lama Tetap Berlaku
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement
Advertisement