Advertisement
Kawasan Borobudur Bakal Jadi Area Wisata Terpadu
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA—Badan Otorita Borobudur (BOB) akan mengembangkan kawasan Borobudur menjadi lebih terkoordinasi, sistematis, terarah, dan terpadu sesuai amanat Peraturan Presiden No.46/ 2017. BOB yang bakal berubah menjadi Badan Layanan Umum ini tidak hanya bertugas mempercepat pembangunan pariwisata, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan warga sekitar kawasan.
Direktur Pemasaran Pariwisata BOB Agus Rochiyardi menjelaskan BOB dibentuk berdasarkan Peraturan Presiden (Perpres) No.46/ 2017 tentang Badan Otorita Pengelola Kawasan Borobudur. BOB berdiri untuk mengoptimalkan pengelolaan, pengembangan, dan pembangunan Kawasan Pariwisata Borobudur agar lebih terkoordinasi, sistematis, terarah, dan terpadu sehingga dapat mempercepat pembangunan. Secara struktural, BOB merupakan Satuan Kerja (Satker) di bawah Kementerian Pariwisata Republik Indonesia sesuai dengan Keputusan Menteri Pariwisata No.10/2017.
Advertisement
Dari ketentuan tersebut, Agus menuturkan BOB memiliki dua tugas, yakni otoritatif dan koordinatif. Penugasan otoritatif, mencakup pengelolaan lahan seluas 309 hektare di perbukitan Menoreh, Kabupaten Purworejo, Jawa Tengah. Khusus untuk tugas koordinatif, wilayah yang diemban BOB lebih luas, yakni meliputi tiga kawasan Destinasi Pariwisata Nasional (DPN), antara lain Borobudur-Jogja dan sekitarnya, Solo-Sangiran dan sekitarnya, Semarang-Karimun, Jawa Tengah dan sekitarnya. Melalui BOB, diharapkan pembangunan pariwisata di kawasan tersebut tidak saling tumpang tindih dan memberikan kontribusi bagi kesejahteraan warga sekitar.
“Pada masa penugasan BOB, ada beberapa milestone yang harus dilalui. Tahap awal ini kami [dibentuk] sebagai satuan kerja [satker], tetapi ke depan akan menjadi Badan Layanan Umum [BLU]. Dengan menjadi BLU, maka BOB dapat bergerak lebih fleksibel dalam mengembangkan kawasan wisata dan menimbulkan multiplier effect bagi kawasan di sekitar zona otorita,” kata dia ketika ditemui di Kantor BOB, Jogja, Jumat (17/5/2019).
Pariwisata Berkelanjutan
Menurutnya, BOB merupakan perwakilan dari pemerintah sehingga keberadaannya harus bisa membawa kesejahteraan bagi masyarakat sekitar, bukan semata-mata mencari keuntungan. Kendati demikian, jika telah menjadi BLU, BOB akan memiliki pendapatan dari layanan, dengan catatan hal tersebut tidak memberatkan masyarakat.
“Diharapkan masyarakat sekitar bisa tumbuh dan berkembang. Dan dengan adanya kami, bisa menumbuhkan pariwisata di lingkungan sekitar zona otoritatif dan kami diminta untuk mengungkap local wisdom,” ujar dia.
Agus mengatakan sesuai Perpres No.46/ 2017, BOB berdiri hingga 2042. Dalam jangka waktu tersebut, BOB memiliki tugas untuk bisa mengelola lahan seluas 309 hektare (ha). Dengan waktu penugasan yang panjang dan wilayah koordinasi yang luas, BOB tidak hanya berperan untuk membangun tetapi juga mengembangkan pariwisata berkelanjutan.
Lahan otorita yang dikelola BOB adalah hutan pinus di Perbukitan Menoreh yang akan dikembangkan menjadi destinasi wisata yang berwawasan lingkungan, artinya BOB akan menjaga kondisi alam dan memberikan penambahan nilai berupa pengembangan destinasi pariwisata di atasnya yang bertema cultural ecotourism.
Saat ini BOB berkoordinasi dengan berbagai pihak untuk mempercepat pengembangan zona otorita, karena terdapat beberapa persyaratan yang harus dipenuhi untuk bisa mengembangkan lahan tersebut menjadi destinasi wisata.
BOB berharap agar pariwisata berkelanjutan dapat terwujud sehingga aset budaya, peninggalan sejarah hingga lingkungan dapat tetap terjaga. Di sisi lain, masyarakat yang hidup berdampingan di kawasan tersebut dapat berkontribusi untuk menjaga sekaligus merasakan dampak pembangunan pariwisata untuk kesejahteraan mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
Advertisement
Pj Walikota Jogja Singgih Raharjo Maju Pilkada, Begini Respons Pemda DIY
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Jusuf Kalla Ingatkan Prabowo Pentingnya Oposisi
- Surya Paloh Temui Prabowo di Kartanegara
- Dipimpin Nana Sudjana, Ini Sederet Penghargaan Yang Diterima Pemprov Jateng
- BKKBN-TNI AD Kolaborasi Membangun Sumber Air Bersih Guna Turunkan Stunting
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
Advertisement
Advertisement