Advertisement
Terkatung-katung di Beijing, 7 Awak Kapal Asal Indonesia Berharap Dipulangkan
Ilustrasi kapal penumpang. - Bisnis Indonesia/Dwi Prasetya
Advertisement
Harianjogja.com, BEIJING-- Sebanyak tujuh pelaut asal Indonesia masih terkatung-katung di Beijing, China. Mereka yang baru saja dibebaskan dari segala tuntutan hukum di China berharap bisa segera dipulangkan ke Tanah Air.
"Alhamdulillah perusahaan sudah kooperatif, mudah-mudahan bisa segera pulang," kata Kapten Kapal Jixiang, Waryanto dalam pesan singkatnya kepada Antara di Beijing, Senin (13/5/2019) malam.
Advertisement
Kapal berbendera Sierra Leone yang dioperasikan oleh perusahaan pelayaran Taiwan ditahan oleh Badan Keamanan Laut China (MSA) pada 17 April 2019 atas pelanggaran wilayah.
Kapal bermuatan gula dari Taichung dan Taipei, Taiwan, itu seharusnya berlayar menuju Hong Kong, namun kapten kapal diperintahkan memutar melalui Shanghai sehingga dianggap melakukan pelanggaran wilayah.
BACA JUGA
Sejak saat itu Kapal Jixiang diproses secara hukum oleh MSA sehingga tujuh awaknya yang berkewarganegaraan Indonesia tidak jelas nasibnya. Apalagi perusahaan mengancam akan menahan ijazah dan gaji mereka kalau tidak bersedia menjalankan kapal yang sampai saat itu masih ditahan.
"Kami tidak mau karena itu sudah melanggar peraturan. Orang-orang kantor [pemilik kapal] kami tetap meminta kami memberangkatkan kapal tanpa surat-surat resmi. Saya menolak, takutnya masalah kami makin bertambah," ujar pelaut berusia 41 tahun itu.
Setelah melalui proses panjang dan desakan dari Konsulat Jenderal RI di Shanghai, pihak perusahaan akhirnya bersedia membayar denda yang ditetapkan oleh pihak MSA dan Imigrasi China pada Kamis (9/5/2019).
"Gaji kami juga sudah dibayarkan langsung di atas kapal," kata Waryanto yang juga mengirimkan peta lokasi terakhir kapalnya di perairan Selat Taiwan pada Senin pukul 18.58 waktu setempat (17.58 WIB).
Waryanto dan enam ABK berpaspor Indonesia, yakni Oskar Raya Bitan (31), Zainal Haris (41), Endrayanto (30), Setiawan Zem Rente (25), Azzumar Sajidin (32), dan Sahbri (27) sepakat ingin segera mengakhiri hubungan kerja dengan perusahaan pelayaran tersebut karena tidak ingin kasus serupa terjadi lagi.
Sebelum di tangkap, Waryanto dan kawan kawan sudah ragu kenapa kapal yang seharusnya bertujuan Hong Kong yang secara geografis berada di barat daya Taiwan harus memutar haluan di Shanghai yang berada di utara.
"Kami saat ini sedang dalam perjalanan menuju Singapura," kata Waryanto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tokoh Dunia Kecam Penembakan Bondi Beach yang Tewaskan 12 Orang
- Surya Group Siap Buka 10.000 Lowongan Kerja di Tahun 2026
- Konser Amal di Tangerang Galang Rp1,3 Miliar untuk Sumatera dan Aceh
- Musim Flu AS Catat 2,9 Juta Kasus, 1.200 Orang Meninggal
- Korupsi Kepala Daerah Masih Terjadi, Pakar Nilai Retret Bukan Solusi
Advertisement
Pembangunan 109 Kios Relokasi Pantai Sepanjang Rampung Lebih Cepat
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- DPRD Kab Magelang Selenggarakan Gelar Budaya Sebagai Media Aspirasi
- Polda Metro Ungkap Pemicu Dua Debt Collector Tewas di Kalibata
- KPK Telusuri Dugaan Aliran Dana ke Bupati Pati
- Layanan Perpanjangan SIM Dibuka di Kawasan Pantai Baron Gunungkidul
- Indonesia Raih Emas Menembak Beregu Putra di SEA Games 2025
- Maling HP di Wates Terciduk Warga, Akui Beraksi Lebih dari Sekali
- PHRI DIY Batasi Kenaikan Tarif Hotel Nataru Maksimal 40 Persen
Advertisement
Advertisement




