Advertisement

Puasa, Batasi Makanan demi Kesehatan

Eva Rianti
Sabtu, 11 Mei 2019 - 10:57 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Puasa, Batasi Makanan demi Kesehatan Umat muslim menunggu waktu buka puasa di Masjid Istiqlal, Jakarta, Senin (6/5/2019). - Bisnis/Triawanda Tirta Aditya

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Ahli medis berpendapat bahwa puasa sama sekali tidak melemahkan fisik, justru sebaliknya. Salah satu alasannya lantaran dalam berpuasa ada pembatasan asupan makanan.

Hal tersebut diungkapkan oleh akademisi dan praktisi klinis yang juga seorang Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Ari Fahrial Syam. Dia menjelaskan, puasa Ramadan dapat mengurangi frekuensi makan yang biasanya tiga kali menjadi dua kali sehingga menimbulkan terjadinya pembatasan asupan makanan dan restriksi kalori.

Advertisement

Adapun, dampak dari adanya pembatasan makanan dan kalori akan membawa manfaat bagi kesehatan. Pembatasan makanan membuat tubuh melakukan penghancuran lemak tubuh dan juga menyebabkan pengurangan radikal bebas yang berbahaya bagi tubuh.

“Jadi dengan adanya pembatasan makanan, berat badan akan turun, kolesterol akan turun, kadar gula darah juga menjadi lebih terkontrol,” tuturnya kepada Bisnis, baru-baru ini.  

Ari menjelaskan, puasa sepanjang hari dapat mengurangi konsumsi camilan yang tidak sehat, seperti cokelat, keju, dan lemak. Selain itu juga dapat mengurangi makanan yang manis dan asin yang belum tentu sehat bagi tubuh.

Dengan berpuasa, lanjutnya, orang dengan penyakit kronis, seperti hipertensi, kencing manis, kegemukan, dan kolesterol tinggi akan membuat penyakit menjadi lebih terkontrol. Puasa juga memberi manfaat bagi orang yang merokok untuk mengurangi konsumsi rokoknya setiap hari sehingga puasa akan membuatnya lebih sehat.

“Kondisi sehat yang kita harapkan ini tidak akan tercapai kalau dalam berpuasa kita melakukan budaya balas dendam saat berbuka. Sehingga tujuan pembatasan makanan dan pembatasan kalori tidak tercapai,” lanjutnya.

Dia menyarankan, ketika sahur sebaiknya mengonsumsi makan yang mudah dicerna karena baru bangun tidur. Salah satu yang harus dihindari saat sahur adalah minum kopi.

Lalu, ketika berbuka, konsumsilah makanan atau minuman yang manis dan mengandung karbohidrat.

“Buka puasa dengan minum yang manis, kue, lalu break solat, baru makan yang berat. Jangan langsung makan berat karena lambung kan 14 jam kosong," katanya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Disbud DIY Rilis Lima Film Angkat Kebudayaan Jogja

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 19:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement