Advertisement

Prabowo Ngadu pada Wartawan Asing Soal Kecurangan Pemilu

Jaffry Prabu Prakoso
Selasa, 07 Mei 2019 - 06:27 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Prabowo Ngadu pada Wartawan Asing Soal Kecurangan Pemilu Calon Presiden Prabowo Subianto saat menyampaikan kecurangan pemilu kepada media asing di kediamannya, Jakarta, Senin (6/5 - 2019)

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Para wartawan dari media asing mendapat undangan dari Calon Presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto untuk datang ke kediamannya di Jalan Kertanegara, Jakarta. Dalam pertemuannya itu, Prabowo banyak menceritakan tentang adanya kecurangan pilpres 2019 yang terstruktur, sistematis, dan masif. 

Prabowo mengatakan bahwa Indonesia telah menjalani kampanye politik yang sangat berat dan panjang. Lalu dia menyampaikan kecurangan yang terjadi pada pemilu.

Advertisement

“Pada intinya, kami mencoba untuk menjelaskan kepada warga dunia dan Indonesia tentunya bahwa kami mengalami pemilu dengan aksi kecurangan yang terbuka dan terbukti melenceng dari norma demokrasi,” katanya melalui keterangan pers, Senin malam (6/5/2019).

Prabowo menjelaskan bahwa kecurangan masif yang pihaknya anggap sistemik tersebut terlihat dari pemberdayaan aparat kepolisian yang secara terang-terangan dan institusi pemerintahan seperti badan intelijen.

“Kami memiliki banyak bukti dan laporan. Kecurangan surat suara seperti surat suara yang sudah dicoblos sebelum pemilu misalnya yang ditemukan di Malaysia, dan berikutnya hal-hal lain,” jelasnya.

Capres nomor urut 02 ini menuturkan sangat menyayangkan hal ini. Sebab, Indonesia adalah negara demokrasi terbesar ketiga di dunia, dan bangsa Indonesia memilih demokrasi di tahun 1998.

Baginya, demokrasi adalah pergantian kekuasaan tanpa adanya kekerasan dan berlangsung dengan damai.

Akan tetapi saat ini sistem demokrasi di Indonesia ada yang ingin merusak dengan melanggar ketentuan-ketentuan yang ada oleh sekelompok orang.

“Tapi apa yang terjadi saudara-saudara, inilah yang terjadi di Indonesia. Keinginan 267 juta penduduk Indonesia sedang dilanggar dan dipisahkan. Karena itulah, kita tengah berusaha untuk menegakkan demokrasi di Indonesia menjadi demokrasi yang benar, yang jujur, untuk mengubah sebuah sistem menjadi lebih baik kedepannya,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : bisnis.com

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Bantuan Keuangan Politik Disalurkan Dua Tahap

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 15:07 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement