Advertisement
Tak Tanggung-Tanggung, Facebook Hapus Akun Tokoh Politik Kontroversial
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Facebook Inc bertindak tegas terhadap pelaku penyebaran ujaran kebencian yang dilakukan akun sejumlah tokoh politik AS melalui platformnya.
Dilansir dari Reuters, Jumat (3/5/2019), Facebook menyatakan tokoh-tokoh tersebut melanggar kebijakan media sosial itu terkait klausul individu dan organisasi berbahaya. Tokoh-tokoh yang akunnya dihapus adalah mereka yang berhaluan kanan jauh dan anti Semit serta mereka yang mengusung supremasi kulit putih, seperti Alex Jones, Milo Yiannopoulos, Laura Loomer, Paul Joseph Watson, Paul Nehlen, dan Louis Farrakhan.
Advertisement
Perusahaan yang dipimpin oleh Mark Zuckerberg itu menegaskan penerapan kebijakan ini dilakukan tanpa prasangka.
"Kami selalu memblokir individu atau organisasi yang mempromosikan atau ikut serta dalam aksi kekerasan atau kebencian, apapun ideologinya. Proses mengevaluasi siapa yang terindikasi melakukan pelanggaran dilakukan dengan ekstensif dan itu yang menjadi dasar pengambilan keputusan ini," papar Facebook dalam pernyataan resminya.
Jones mempromosikan teori-teori konspirasi, salah satunya mengenai peristiwa penembakan massal di SD Sandy Hook AS pada 2012. Dia juga mengelola situs bernama Infowars, yang banyak dianggap sebagai penyebar berita bohong.
Yiannopoulos, Loomer, dan Watson adalah komentator yang cukup populer di AS. Sementara itu, Nehlen mengagungkan supremasi kulit putih dan pernah menjadi calon anggota Kongres AS pada 2018.
Adapun Farrakhan adalah pemimpin Nation of Islam, yang ceramahnya mendorong separatisme kulit hitam dan menyebut penganut Yahudi sebagai rayap.
Facebook bakal menghapus semua akun, pages, laman grup, maupun event yang terkait dengan individu-individu tersebut, baik di Facebook maupun Instagram. Hal ini diklaim sejalan dengan kebijakan perusahaan yang melarang penyebaran kekerasan maupun kebencian.
Namun, akun-akun yang mendukung tokoh-tokoh kontroversial tersebut tidak akan dihapus. Hal ini sama dengan yang dilakukan terhadap para pendukung kelompok militan seperti ISIS dan Al-Qaeda.
Apple Inc, Alphabet Inc, dan Twitter sudah lebih dulu menghapus akun Infowars pada 2018.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Reuters/Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Gelombang I Pemberangkatan Jemaah Calon Haji ke Tanah Suci Dijadwalkan 12 Mei 2024
- Diserang Israel, Iran Sebut Fasilitas Nuklir Aman dan Siap Membalas dengan Rudal
- Respons Serangan Israel, Iran Aktifkan Pertahanan Udara dan Tangguhkan Penerbangan Sipil
- Google Kembali Pecat Karyawan yang Protes Proyek Kerja Sama dengan Israel
- 2 Oknum Pegawai Lion Air Jadi Sindikat Narkoba, Begini Modus Operasinya
Advertisement
Jalan Rusak di Sleman Tak Kunjung Diperbaiki, Warga Pasang Spanduk Obyek Wisata Jeglongan Sewu
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Darurat, Kasus Demam Berdarah di Amerika Tembus 5,2 Juta, 1.800 Orang Meninggal
- Ketua KPU Hasyim Asy'ari Kembali Dilaporkan Terkait dengan Kasus Asusila
- Arab Saudi Rilis Aturan Baru Visa Umrah 2024, Simak Informasi Lengkapnya
- Pemerintah dan DPR Didesak Segera Mengesahkan RUU Perampasan Aset
- Detik-detik Pasutri Terseret Banjir Lahar Hujan Semeru, Jembatan Ambrol saat Dilintasi
- Seorang Polisi Berkendara dalam Kondisi Mabuk hingga Tabrak Pagar, Kompolnas: Memalukan!
- TNI Tembak 2 Anggota OPM di Nduga, Sita Pistol hingga Anak Panah di Tempat Persembunyian
Advertisement
Advertisement