Berhasil Kuasai Saham, Jonan Minta Hilangkan Perasaan Freeport Milik Asing
Advertisement
Harianjogja.com, TIMIKA - Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Ignatius Jonan mengemukakan kepemilikan mayoritas saham PT Freeport Indonesia kini sudah dikuasai oleh Pemerintah Indonesia sehingga tidak tepat jika masih ada anggapan bahwa perusahaan tambang tembaga, emas dan perak yang beroperasi di Kabupaten Mimika, Provinsi Papua itu merupakan milik asing.
"Tidak boleh ada lagi perasaan bahwa PT Freeport ini milik asing. Memang masih ada 49% saham milik Freeport Mc Moran, tapi 51,2% saham PT Freeport Indonesia telah beralih kepada negara Indonesia yang diwakili oleh PT Inalum (Persero), Pemprov Papua dan Pemkab Mimika," kata Menteri Jonan di Timika, seperti dilansir Antaranews, Kamis (2/5/2019).
Advertisement
Menteri ESDM Ignatius Jonan yang didampingi sejumlah pejabat utama Kementerian ESDM melakukan kunjungan kerja selama dua hari di Timika.
Pada Kamis (2/5/2019), Menteri Jonan meresmikan sejumlah fasilitas program pemberdayaan masyarakat lokal Suku Amungme dan Kamoro yang dibangun dengan dana kemitraan PT Freeport Indonesia oleh Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme dan Kamoro (LPMAK) bertempat di Sekolah Berpola Asrama Taruna Papua SP4, Timika.
Sebelum meresmikan sejumlah fasilitas tersebut, Menteri Jonan melakukan pemantauan dari udara menggunakan helikopter kawasan pengendapan pasir sisa tambang atau tailing PT Freeport Indonesia di kawasan dataran rendah Mimika, di sisi utara Kota Timika.
Menteri Jonan secara khusus meminta putra-putri Indonesia, terutama putra-putri asli Papua untuk belajar sungguh-sungguh cara mengelola pertambangan yang kompleks dan rumit seperti tambang Freeport dalam 20 tahun masa Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK) hingga 2041.
"Bagaimana caranya putra-putri bangsa, terutama yang saya harapkan betul putra-putri Papua untuk ikut belajar bagaimana mengelola pertambangan yang sedemikian hebat, kompleks dan sangat rumit ini. Pertambangan PT Freeport, termasuk pertambangan bawah tanah merupakan yang paling kompleks di dunia. Waktu 20 tahun ke depan ini hendaknya dipakai sungguh-sungguh untuk belajar agar pertambangan ini setelah 2041 mudah-mudahan dikelola sepenuhnya oleh anak-anak kita," kata Jonan.
Mantan Menteri Perhubungan itu menilai putra-putri Indonesia memiliki kemampuan penguasaan teknologi dan skil di bidang pengelolaan pertambangan sekelas pertambangan Freeport di Papua.
Namun hal itu dibutuhkan disiplin yang konsisten untuk menjaga keselamatan dan keamanan kerja hingga tidak ada lagi kasus kecelakaan kerja (zero incident). "Ini yang paling berat bagaimana kita harus belajar secara disiplin dan konsisten mengingat operasi pertambangan ini berjalan terus-menerus setiap menit, jam, hari, bulan dan tahun," kata Menteri Jonan.
Sejumlah fasilitas program pemberdayaan masyarakat lokal yang diresmikan secara bersamaan oleh Menteri ESDM Ignatius Jonan yaitu fasilitas Privat Wing (fasilitas perawatan kesehatan kelas I, II dan VIP) Rumah Sakit Mitra Masyarakat (RSMM), Pusat Pelatihan Masyarakat Amungme dan Kamoro (MPCC), fasilitas Sekolah dan Asrama Kokonao, Lapangan Terbang Ainggonggin Aroanop, Sekolah dan Asrama Taruna Papua SP4, fasilitas PLTA 176 KWH di Kampung Waa-Banti Distrik Tembagapura, Sekolah dan Asrama Salus Populi SP3 dan Sekolah serta Asrama Kampung Tsinga Distrik Tembagapura.
Hadir dalam peresmian sejumlah fasilitas itu Uskup Timika Mgr John Philip Saklil Pr, Wakil Bupati Mimika Yohanis Bassang, Direktur Utama PT Inalum Budi Sadikin, Direktur Utama PT Freport Indonesia Tony Wenas, Komisaris PT Freeport Indonesia Hinsa Siburian dan sejumlah pejabat utama Kementerian ESDM.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Terkait Pemulangan Mary Jane, Filipina Sebut Indonesia Tidak Minta Imbalan
- Polisi Tembak Polisi hingga Tewas di Solok, Polda Sumbar Dalami Motifnya
- Eks Bupati Biak Ditangkap Terkait Kasus Pelecehan Anak di Bawah Umur
- Profil dan Harta Kekayaan Setyo Budiyanto, Jenderal Polisi yang Jadi Ketua KPK Periode 2024-2029
- Pakar Hukum Pidana Nilai Penetapan Tersangka Tom Lembong Masih Prematur
Advertisement
Advertisement
Ini Lima Desa Wisata Paling Mudah Diakses Wisatawan Menurut UN Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Inggris Dukung Indonesia Tambah Kapal Tangkap Ikan
- Presiden Prabowo dan PM Inggris Sepakat Dukung Gencatan Senjata di Gaza
- RUU Tax Amnesty Tiba-tiba Masuk Prolegnas, Pengamat: Prioritas Saat Ini Justru RUU Perampasan Aset
- Bareskrim Polri Pulangkan DPO Judi Online Situs W88 dari Filipina
- KJRI Hamburg Jerman Resmi Melayani Permohonan Paspor Elektronik
- Koperasi Diminta Bergerak Ikut Bantu Pelaku UMKM dan Perangi Rentenir
- Pembangunan Kesehatan di Indonesia Berkembang, Hanya Saja Masih Menghadapi Kesenjangan dengan Negara Maju
Advertisement
Advertisement