Advertisement
63% Jemaah Calon Haji 2019 dari Lansia

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Kementerian Agama (Kemenag) mencatat mayoritas jamaah haji tahun 1440H/2019M atau sekitar 63% di antaranya adalah kaum lanjut usia (lansia).
“Tahun ini jemaah haji bertambah menjadi 231.000 orang dengan 63 persen adalah lansia,” kata Direktur Bina Haji Ditjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Kementerian Agama, Khoirizi, dalam acara apel pagi sebagai rangkaian Pembekalan Terintegrasi Petugas Haji Arab Saudi Tahun 1440H/2019M di Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur, Rabu (24/4/2019).
Advertisement
Dengan fakta itu kata dia, tantangan petugas haji semakin besar karena jumlah petugas haji tidak mengalami penambahan secara khusus. Meski begitu, pihaknya tetap menargetkan indeks kepuasan jemaah yang tahun lalu yang sebesar 84,85 (meningkat 0,38 poin dari tahun sebelumnya) dapat dipertahankan atau bahkan ditingkatkan.
“Dengan ketekunan itu semua kita bisa tingkatkan namun tidak mudah, petugas tidak bertambah tapi jemaah bertambah 231.000 yang akan dilayani dan 63 persennya adalah lansia,” katanya.
Oleh karena itulah ia menekankan pentingnya bagi sekitar 1.108 petugas haji yang sedang menjalani pembekalan terintegrasi untuk menjaga kesehatan dan memupuk keinginan untuk memberikan pelayanan.
“Maka petugas harus sehat dan punya keinginan untuk memberikan pelayanan bukan orang yang ingin ibadah. Jangan bersembunyi di balik baju ihram kita, pakaian jemaah kita. Pakai atribut kita. Bayangkan [kurang dari] 1.200 orang berada di antara 231.000, tidak kelihatan maka tunjukkan,” kata Khoirizi.
Para petugas haji tersebut dalam menjalani pembekalan harus mengikuti seluruh sesi yang digelar termasuk mengikuti apel pagi sebagai bentuk kedisiplinan. Mereka diharuskan bangun pagi, shalat subuh berjamaah, mengikuti olahraga pagi, kemudian hadir di apel pagi tepat waktu sebelum pukul 07.00 WIB.
Setelah apel pagi, mereka kemudian mulai mengikuti sesi pembekalan sepanjang hari selama 10 hari mulai 23 April-2 Mei 2019. Sebagian besar proses pembekalan dilakukan dengan lebih banyak menggunakan platform digital termasuk pra test dan post test berbasis komputer atau CAT dan sistem absensi atau kehadiran dengan scan barcode menggunakan ponsel android yang berubah di setiap sesi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Puluhan Ribu Warga Turki Turun ke Jalan, Tuntut Erdogan Mundur
- Hidup Jadi Tenang di 9 Negara yang Tak Punya Utang
- Menkeu Purbaya Jamin Bunga Ringan untuk Pinjaman Kopdes ke Himbara
- Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
Advertisement
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Kematian Mahasiswa Unnes saat Demo di Semarang Sedang Diinvestigasi
- 7 Jenazah Korban Kecelakaan Bus RS Bina Sehat Dimakamkan di Jember
- Daftar 10 Negara yang Menolak Palestina Merdeka
- Polisi Selidiki Penyebab Kecelakaan Maut Bus Rombongan Rumah Sakit Bina Sehat
- Polisi Peru Tangkap Komplotan Pembunuh Diplomat Indonesia Zetro Purba
- Wasekjen PDIP Yoseph Aryo Dipanggil KPK Sebagai Saksi Kasus DJKA
- Hubungan Venezuela-AS Memanas, Ini Penyebabnya
Advertisement
Advertisement