Advertisement

Ledakan Bom di Sri Lanka Ternyata Aksi Balas Dendam Teror Christchurch Selandia Baru

Iim Fathimah Timorria
Selasa, 23 April 2019 - 20:27 WIB
Bhekti Suryani
Ledakan Bom di Sri Lanka Ternyata Aksi Balas Dendam Teror Christchurch Selandia Baru Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Surabaya membawa poster dan bunga saat melakukan aksi solidaritas untuk korban bom Sri Lanka di Surabaya, Jawa Timur, Senin (22/4/2019). Aksi tersebut merupakan bentuk kepedulian terhadap korban terorisme dan menolak segala bentuk kejahatan yang mengatasnamakan agama. ANTARA FOTO - Moch Asim

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - Motif peledakan bom di Sri Lanka yang menewaskan hingga 300 jiwa perlahan mulai terkuak. 

Pemerintah Sri Lanka menyatakan motif serangkaian serangan bom yang terjadi di tengah perayaan Paskah pada Minggu (21/4/2019) merupakan aksi balasan terhadap teror penembakan massal yang terjadi di dua masjid Christchurch, Selandia Baru pada pertengahan Maret lalu.

Advertisement

"Investigasi awal mengungkapkan bahwa serangan bom Paskah pada Minggu kemarin merupakan aksi balas dendam atas penembakan massal di masjid Selandia Baru," ungkap Menteri Muda Pertahanan Sri Lanka Ruwan Wijewardene kepada parlemen pada Selasa (23/4/2019) seperti dikutip Reuters.

Penembakan di dua masjid di kota Christchurch pada 15 Maret lalu setidaknya menelan 50 korban jiwa. Aksi tersebut dilakukan seorang warga Australia bernama Brenton Tarrant ketika warga Muslim Christchurch hendak menunaikan ibadah salat Jumat. Aksi keji Tarrant diduga kuat dilatarbelakangi sentimen agama dan paham supremasi kulit putih.

Sementara itu, jumlah korban meninggal akibat serangkaian ledakan bom di sejumlah gereja dan hotel di Sri Lanka pada puncak perayaan Paskah akhir pekan kemarin dikabarkan telah mencapai 321 jiwa.

Seorang penyelidik senior mengatakan pada hari Senin (22/4/2019) bahwa tujuh pembom bunuh diri telah mengambil bagian dalam serangan itu.

Di antara tempat yang menjadi target ledakan pada Minggu (21/4) pagi waktu setempat itu adalah hotel-hotel mewah seperti Shangri-La, Kingsbury, dan Cinnamon Grand, yang dihuni banyak turis asing.

Lebih dari 40 tersangka pelaku peledakan telah ditahan oleh pihak kepolisan, menurut juru bicara kepolisian nasional Ruwan Gunasekera pada Selasa (23/2/2019).

"Aksi serangan ini dilakukan oleh Jamaah Tauhid Nasional (NTJ) bersama dengan Jammiyathul Millathu Ibrahim (JMI)," sambung Wijewardene.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Reuters

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Halim Ambil Formulir Pendaftaran Calon Bupati Bantul di Kantor PDIP

Bantul
| Selasa, 23 April 2024, 18:07 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement