Advertisement

Polisi China Selidiki Kematian Pelajar Asal Indonesia

Newswire
Jum'at, 12 April 2019 - 09:27 WIB
Sunartono
Polisi China Selidiki Kematian Pelajar Asal Indonesia Ilustrasi mayat - Ist/Okezone

Advertisement

Harianjogja.com, BEIJING--Kematian seorang pelajar asal Indonesia di China sampai saat ini masih dalam penyelidikan kepolisian setempat, menurut pernyataan Konsulat Jenderal RI di Shanghai, Kamis (11/4/2019) malam.

"Dari komunikasi dengan pihak keluarga disampaikan bahwa selesai proses penyelidikan jenazah oleh pihak kepolisian yang saat ini masih berjalan, pihak keluarga akan mengkremasi jenazah dan kemudian abunya akan dibawa pulang ke Medan," kata pelaksana Fungsi Protokol dan Konsuler KJRI Shanghai Muhammad Arifin.

Advertisement

KJRI sedang menyiapkan beberapa dokumen yang perlu dilengkapi, terkait proses penerbitan notifikasi hasil autopsi, seperti yang diminta oleh pihak kepolisian setempat sebelum jenazah Richard Son bisa diserahkan kepada pihak keluarga untuk selanjutnya dikremasi.

"KJRI akan terus berkoordinasi dengan pihak keluarga dan kepolisian setempat sampai dengan proses akhir dan kepulangan keluarga ke Tanah Air," ujarnya.

Arifin menjelaskan bahwa pada Sabtu (7/4/2019) pihaknya mendapatkan laporan soal seorang pria yang hilang. Pria tersebut berstatus pelajar di salah satu perguruan tinggi di Kota Suzhou, Provinsi Jiangsu.

Sebelumnya, pesan berantai di media sosial Wechat yang menyebutkan bahwa korban hilang sejak Kamis (4/4/2019) malam.

Setelah mendapatkan informasi itu, KJRI menghubungi pihak kepolisian di Provinsi Jiangsu. Kemudian pada Selasa (9/4/2019) pagi, KJRI mendapatkan informasi melalui telepon dari pihak kantor Kepolisian Distrik Yonganqiao, Suzhou, terkait penemuan jasad laki-laki di sungai Xietang yang berhulu di Danau Dushu, Kota Suzhou.

Korban berusia 22 tahun itu teridentifikasi dengan nama Richard Son, berdasarkan keterangan pada KTP yang ditemukan di tubuh jenazah.

KJRI langsung menghubungi pihak keluarga korban di Medan, Sumatera Utara. Pihak keluarga memutuskan untuk segera berangkat dari Medan menuju Suzhou melalui Shanghai. Sampai saat ini, masih belum diketahui penyebab kematian pelajar Indonesia tersebut.

Sementara itu, Ketua Umum Perhimpunan Pelajar Indonesia di Tiongkok (PPIT) Fadlan Muzakki menyatakan prihatin dengan pesan berantai di Wechat, yang menyebutkan bahwa sebagian anggota tubuh korban hilang saat korban ditemukan dalam kondisi tidak bernyawa.

"Kasus itu tidak terkait adanya usaha pembunuhan dengan pengambilan motif pengambilan organ tubuh korban," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

DPUP-ESDM DIY Susun Kelas Jalan Provinsi, Batasi Kendaraan Bermuatan Berat

DPUP-ESDM DIY Susun Kelas Jalan Provinsi, Batasi Kendaraan Bermuatan Berat

Sleman
| Rabu, 08 Oktober 2025, 17:07 WIB

Advertisement

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Jembatan Kaca Tinjomoyo Resmi Dibuka, Ini Harga Tiketnya

Wisata
| Minggu, 05 Oktober 2025, 20:57 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement