Advertisement
Dikabarkan Diusir, Ngabalin: Yang Demo, Minta Uang

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Tenaga Ahli Utama Staf Kantor Presiden, Ali Mochtar Ngabalin, mengatakan bahwa insiden pengusiran dirinya saat kuliah umum di Universitas Islam Negeri Sumatera Utara, Kamis (21/3/2019) lalu adalah kabar bohong alias hoaks.
Ngabalin menuturkan, sebelum memberikan kuliah umum, sejumlah mahasiswa menemui stafnya untuk meminta uang serta membiayai mereka jalan-jalan ke Jakarta. Kalau tak dikasih, mereka akan menggelar aksi saat itu juga.
Advertisement
Ia menegaskan, tak mau memenuhi tuntutan tersebut. Alhasil, ketika giliran dia memberikan pidato, sejumlah mahasiswa menggelar aksi di luar gedung.
"Itu yang demo, sebelum saya pidato, minta uang ke staf saya. Dengan harapan agar saya bisa kasih uang, kemudian mereka tidak akan demo. Apa urusannya?" kata Ngabalin kepada Suara.com, Sabtu (23/3/2019).
Karena itulah, saat aksi terjadi, ia memilih menemui para demonstran. Tujuannya, mempertanyakan keluhan para pendemo.
Namun, Ngabalin menceritakan, massa aksi menolak untuk memberikan kesempatan dirinya berbicara. Akhirnya Ngabalin memilih untuk kembali ke dalam dan melanjutkan pidatonya.
"Saya lagi pidato terus mereka minta tanggapan. 'Apa yang harus saya berikan tanggapan? Apanya yang kau keberatan?' mereka tidak kasih kesempatan buat saya menanggapi. Ya sudah saya kembali ke ruangan," terang politikus Partai Golkar itu menirukan perkatannya kepada demonstran.
Ngabalin menyebut video yang beredar di media sosial mengenai dirinya diusir itu hanya tak ditampilkan secara utuh.
Video tersebut, kata Ngabalin, hanya menampilkan dirinya saat keluar untuk berdialog dengan massa aksi. Menurutnya ada pihak yang sengaja memanfaatkannya demi kepentingan pribadi.
"Itu berita yang sesat dan menyesatkan. Itu kan potongan video yang mereka sengaja perlihatkan,” tukasnya.
Ia juga menepis tuduhan aksi tersebut dilatari dirinya yang justru mempromosikan Capres dan Cawapres nomor urut 1 Jokowi–Maruf Amin dalam kuliah.
Ngabalin menjelaskan, dalam kuliah umum itu, ia hanya menyampaikan capaian-capaian kerja pemerintah Jokowi-Jusuf Kalla.
”Sama sekali tak ada kalimat dukungan, kampanye, atau yel-yel politik. Setelah acara selesai, saya kembali ke Hotel Aston Medan dalam keadaan tidak terusir,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- RI-Malaysia Perlu Perkuat Investasi Intra-ASEAN
- Pemerintah Putuskan Tarif Listrik PLN Tetap
- 200 Negara Sepakat Naikkan Anggaran Badan Iklim PBB
- Jepang Pertimbangkan Hentikan Beri bantuan Biaya Hidup kepada Mahasiswa Asing Jenjang Doktoral
- Dua SD di Gunungpati Kota Semarang Dibobol Maling Saat Libur Sekolah
Advertisement

Jadwal Bus Sinar Jaya dari Jogja ke Pantai Parangtritis Bantul dan Pantai Baron Gunungkidul
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kapal Long Boat Tenggelam, Dua Awak Ditemukan Meninggal dan 1 dalam Pencarian
- Volume Kendaraan Tinggi, Jalan Layang MBZ Diberlakukan Buka Tutup
- Kementan Temukan 212 Merek Beras Tidak Sesuai Standar Mutu, Sudah Dilaporkan ke Polri dan Kejagung
- Rekor, Kereta Cepat Whoosh Layani 25.794 Penumpang dalam Sehari
- Bantuan Pangan Beras untuk Juni dan Juli 2025 Segera Meluncur Pekan Depan
- Kejagung Larang Nadiem Makarim Bepergian ke Luar Negeri
- Soal Perundingan Nuklir, Iran Sebut Tak Punya Rencana Bertemu Amerika Serikat
Advertisement
Advertisement