Advertisement
Bikin Panas Koalisi Pendukung Jokowi, Ini Respons PSI

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA — Pidato politik Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Grace Natalie yang menyindir partai nasionalis yang tidak mengampanyekan semangat kebangsaan di Medan International Convention Center, Senin (11/3/2019), dicibir sesama rekan Koalisi Indonesia Kerja (KIK). PSI tak terlalu ambil pusing dan menganggap polemik itu sebagai pendidikan politik.
Ketua DPP PDIP Hendrawan Supratikno menyebut PSI sebagai partai baru yang kurang informasi, genit, dan lebai. Kemudian, Ketua Umum Sekretariat Nasional (Seknas) Jokowi, Muhammad Yamin mengritik PSI kontraproduktif dan meminta agar partai baru ini menjaga soliditas koalisi.
Advertisement
Juru bicara PSI Rian Ernest menjelaskan partainya tetap berkomitmen memenangkan Joko Widodo dan Amin Ma'ruf dalam Pilpres 2019.
"Pertama-tama terima kasih atas saran dan kritik dari kawan-kawan di Seknas Jokowi. Justru bentuk kritik PSI ke teman koalisi adalah bentuk pendidikan politik, agar publik tercerahkan seperti apa posisi politik partai nasionalis besar di Indonesia," ungkap Rian kepada Jaringan Informasi Bisnis Indonesia, Rabu (13/3/2019).
"Di setiap blusukan saya di Jakarta Timur, saya akan mengawali pidato saya dengan menceritakan alasan kita harus pilih Jokowi. Di baliho saya di Jakarta Timur, saya pasang juga foto Pak Joko Widodo, padahal Pak Presiden tidak menang di Jakarta Timur lima tahun lalu. Inilah komitmen dan sikap politik," ungkapnya.
Atas dasar itulah, pria kelahiran Jerman, 24 Oktober 1987 ini menjamin bahwa kritikan terhadap partai nasionalis tidak bertujuan memperkeruh suasana sesama parpol koalisi. Namun, kiritikan itu sebagai bukti konsistensi sikap politik PSI sesuai jargon mereka, antikorupsi dan antiintoleransi.
"Justru tidak patut kalau hanya dikarenakan satu perahu koalisi, lalu menjadikan kami wajib diam, lalu berhenti melakukan fungsi politik kami dalam meningkatkan kualitas demokrasi di Indonesia. Bukan itu semangat kaum muda yang ingin melakukan pembaruan dunia politik Indonesia," tegasnya.
Sebelumnya, pidato politik Grace menyindir partai nasionalis lain akibat tidak bersuara pada kasus korban persekusi Meliana yang dibakar rumahnya, Pemerintah Kota Jambi yang menyegel tiga gereja, persekusi atas jemaat GBI Philadelpia di Labuhan Medan, serta kasus penggergajian nisan salib yang sempat viral di media sosial.
Pengamat politik dari Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Adi Prayitno sempat menyebut PSI memanaskan situasi sesama parpol KIK, terutama PDI Perjuangan dan Golkar. Sebab, diduga ingin mengambil basis suara kedua partai senior tersebut di perhelatan pemilu legislatif.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- IKN Berpotensi Menyokong Pengembangan Obat Herbal, Guru Besar UGM: Kalau Benar-Benar Pindah
- Anies Sebut Pembangunan IKN Timbulkan Ketimpangan Baru, Jokowi: Justru Sebaliknya
- Berstatus Tersangka, Permohonan Perlindungan Syahrul Yasin Limpo Ditolak
- Diskusi dengan Netanyahu, Elon Musk Dukung Israel
- Nawawi Ditunjuk Jadi Ketua, Insan KPK Mendukung Penuh
Advertisement

Cara Beli Tiket KA Bandara YIA Kulonprogo, Silahkan Cek di Sini
Advertisement

BOB Golf Tournament 2023 Jadi Wisata Olahraga Terbaru di DIY
Advertisement
Berita Populer
- Resmikan SPKLU di Purwokerto, PLN Siapkan Layanan Digital bagi Pengguna Kendaraan Listrik
- Solo Murakabi X Pen Postcard 2023 Bertajuk Solo dalam Bingkai Kartu Pos
- Manfaatkan Momentum Piala Dunia U-17, Pemkot Surabaya Proyeksikan Paket wisata GBT
- Jeda Kemanusiaan di Gaza Dimulai Hari Ini
- BNPB Dukung Penyidikan Kasus Korupsi Pengadaan APD
- Wapres Ma'ruf Serukan Pemimpin Agama di Yunani Hentikan Perang Israel-Palestina
- Buruh di Jawa Tengah Dukung Anies-Muhaimin
Advertisement
Advertisement