Advertisement

Pidato AHY Dinilai Terlalu Prematur, Ini Alasannya

Newswire
Minggu, 03 Maret 2019 - 06:37 WIB
Bernadheta Dian Saraswati
Pidato AHY Dinilai Terlalu Prematur, Ini Alasannya Ani Yudhoyono di RS bersama anak dan cucunya. - Ist/ Instagram @aniyudhoyono

Advertisement

Harianjogja.com, KARAWANG--Politikus Partai Golkar Mukhammad Misbakhun menilai Komandan Satuan Tugas Bersama Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) terkesan menggurui. Hal itu disampaikan Misbakhun yang mengkritik pidato politik AHY yang berisi rekomendasi untuk presiden mendatang.

"Apa yang disampaikan AHY terkesan menggurui, karena AHY masih minim pengalaman di bidang politik dan pemerintahan," kata Muhammad Misbakhun melalui pernyataan tertulisnya yang diterima di Karawang, Sabtu (2/3/2019).

Advertisement

Menurut Misbakhun, rekomendasi-rekomendasi yang disampaikan AHY untuk presiden mendatang rasanya terlalu prematur, mengingat kontestasi pemilihan presiden saat ini sedang berlangsung.

Anggota Komisi XI DPR RI ini menegaskan, AHY lebih baik menyampaikan rekomendasi politiknya kepada capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. "Apalagi Partai Demokrat adalah partai pengusung capres-cawapres 02," katanya.

Menurut Misbakhun, masukan rekomendasi AHY itu sebagai bagian dari program-program kerja dalam kampanye bersama. Lebih lanjut Misbakhun menduga, pidato politik AHY di panggung megah yang disiarkan langsung oleh televisi justru mencerminkan kegelisahan Partai Demokrat sebagai pengusung Prabowo-Sandi.

Dalam analisis Misbakhun, pidato AHY memunculkan kesan koalisi pengusung Prabowo-Sandi tak terlalu menggubris partai pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu. "Demokrat ini dulu pernah membawa AHY untuk menjadi cawapres ke partai-partai koalisi tetapi tidak bisa dicalonkan. Sekarang AHY muncul di panggung eksklusif nan megah dan berpidato," katanya.

Menurut dia, bisa jadi hal itu karena Partai Demokrat sudah tidak didengarkan oleh partai-partai koalisi pendukung Prabowo-Sandi sehingga memaksa mereka harus membuat panggung sendiri.

Wakil rakyat asal Pasuruan, Jawa Timur, itu juga menilai isi pidato AHY malah menunjukkan PD tak punya solusi teknis atas berbagai persoalan yang dihadapi Indonesia. Padahal, kata Misbakhun, partai politik adalah alat perjuangan untuk mencapai cita-cita besar rakyat Indonesia. Di saat paslon capres dan cawapres sudah bicara biodiesel dan B20, bicara unicorn dan Palapa Ring sebagai infrastrukturnya, Partai Demokrat masih berkutat membicarakan masalah, bukan solusi.

Masih sangat umum, global dan jauh dari detail teknis penyelesaian masalahnya, kata Misbakhun. Misbakhun menyarankan AHY lebih sering bergaul dengan berbagai kalangan ketimbang tampil eksklusif di panggung. Menurutnya, hal itu juga untuk menempa AHY agar bisa berjiwa besar dalam menyikapi sebuah keputusan politik yang tak selalu menguntungkan putra sulung SBY itu ataupun PD.

Paslon capres dan cawapres saat ini adalah putra-putra terbaik bangsa, yang sedang berdiri di panggung rakyat. SBY terlalu memaksakan untuk mendudukkan AHY sejajar dengan capres-cawapres yang saat ini sedang melakukan konstestasi.

Menurut Misbakhun, mendudukkan AHY yang miskin pengalaman dan rekam jejak untuk merasa pantas menyampaikan rekomendasi kepada presiden yang akan datang, sama saja SBY meletakkan Prabowo-Sandi dan Jokowi-Ma'aruf lebih rendah dari AHY.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Disbud DIY Rilis Lima Film Angkat Kebudayaan Jogja

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 19:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement