Advertisement
Jokowi : Sekarang Tak Ada Lagi Keluhan Listrik “Byar Pet”

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA - Presiden Republik Indonesia Joko Widodo menyatakan saat ini tidak ada lagi keluhan masyarakat tentang listrik padam atau byar pet.
Presiden mengaku telah menginstruksikan kepada Menteri Energi Dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Ignasius Jonan untuk mempercepat proyek-proyek kelistrikan agar penyediaan tenaga listrik bagi seluruh masyarakat dapat terpenuhi. Rasio elektrifikasi juga ditingkatkan menjadi 99,9% pada akhir 2019.
Advertisement
Presiden Joko Widodo mengatakan pertumbuhan listrik empat tahun ini berjalan sangat pesat dengan rasio elektrifikasi yang sudah mencapai 98,3% maka saat ini hanya tersisa 1,7% yang belum terlistriki.
"Sekarang, kalau kita ke daerah-daerah sudah tidak ada lagi yang namanya keluhan "byar pet", keluhan pemadaman, tidak ada lagi. Dulu di 2015, setiap ke provinsi, ke kabupaten, ke kota isinya keluhan mengenai listrik yang "byar pet". Listrik yang pemadaman terutama dari industri pariwisata, banyak sekali keluhan-keluhan seperti itu," ujar Presiden Joko Widodo melalui keterangan resmi, Senin (25/2/2019).
Jokowi menekankan periode saat ini sudah jauh lebih baik, tidak ada lagi keluhan-keluhan semacam itu. Pemerintah ingin membangun pembangkit listrik mengikuti pertumbuhan ekonomi yang ada sehingga investasi apapun ke Indonesia, listrik telah siap tersedia. "Semakin banyak pasokan listrik, ketertarikan investor untuk membangun industri nasional akan semakin banyak,"imbuh Jokowi.
Menteri ESDM Ignasius Jonan menambahkan, bahwa Pemerintah akan mengupayakan rasio elektrifikasi mencapai 99,9% akhir tahun ini. Jika saat ini rasio elektrifikasi mencapai 98,3% maka menurut Jonan terdapat 1,7% atau sekitar 5.000.000 masyarakat yang masih belum mendapatkan akses listrik.
"Kita akan kejar sisa 5.000.000 saudara-saudara kita yang masih belum mendapatkan layanan ketenagalistrikan agar terwujud energi yang berkeadilan," ujar Jonan.
Di samping itu, salah satu upaya Kementerian ESDM dalam pemerataan akses listrik adalah dengan membagikan Lampu Tenaga Surya Hemat Energi (LTSHE) untuk 2.519 desa yang belum berlistrik. LTSHE dibagikan pada daerah di mana pembangunan sistem jaringan transmisi dan distribusi akan memakan waktu yang panjang, memiliki tantangan konstruksi dan biaya yang besar. LTSHE menyumbang 0,12% dari rasio elektrifikasi nasional.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

10 SD Tidak Dapat Murid Baru di Gunungkidul Tak Langsung Ditutup
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
- Aceh Diguncang Gempa Magnitudo 5,1, Begini Penjelasan BMKG
- Begini Alur Kuota Haji 2026 dari Arab Saudi untuk Indonesia, Kata Istana
Advertisement
Advertisement