Advertisement
Musikus Eighur Mati, Turki Minta China Tutup Kamp Tahanan
Para peserta didik kamp pendidikan vokasi etnis Uighur di Kota Kashgar, Daerah Otonomi Xinjiang, China, berolahraga di lapangan voli pelataran asrama, Jumat (3/1/2019). - ANTARA/M. Irfan Ilmie
Advertisement
Harianjogja.com, JOGJA--Turki meminta China untuk menutup kamp-kamp tahanan di Xinjiang menyusul kabar kematian musikus terkenal dari etnis minoritas Uighur.
Musisi Abdurehim Heyit diduga telah menjalani hukuman selama delapan tahun di wilayah Xinjiang, tempat jutaan kaum Uighur dilaporkan sedang ditahan.
Advertisement
Pernyataan dari Kementerian Luar Negeri Turki menyebutkan orang Uighur itu menjadi sasaran "penyiksaan" di "kamp konsentrasi".
Pemerintah China selama ini mengatakan fasilitas tersebut adalah kamp re-edukasi sebagaimaa dikutip BBC.com, Minggu (10/2).
Uighur adalah kelompok minoritas Muslim berbahasa Turki yang berbasis di wilayah Xinjiang, China bagian barat yang diawasi ketat oleh otoritas China.
Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan pada Sabtu (9/2), juru bicara Kementerian Luar Negeri, Hami Aksoy mengatakan bukan lagi rahasia bahwa lebih dari satu juta warga Turki Uighur yang ditangkap secara sewenang-wenang menjadi sasaran penyiksaan dan indoktrinasi politik di penjara.
Ditambahan bahwa mereka yang tidak ditahan pun berada di bawah tekanan besar.
"Pembangunan kembali kamp konsentrasi di abad 21 dan kebijakan asimilasi sistematik pemerintah China terhadap warga Turki Uighur adalah aib besar bagi kemanusiaan," kata Aksoy.
Dia juga mengatakan bahwa laporan tentang kematian Heyit semakin memperkuat reaksi publik di Turki akan pelanggaran HAM serius di Xinjiang.
Aksoy juga meminta Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres untuk mengambil langkah efektif demi mengakhiri tragedi kemanusiaan di sana.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : JIBI/Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Advertisement
Pulau Tidung Jadi Pilihan Favorit Liburan Akhir Tahun Dekat Jakarta
Advertisement
Berita Populer
- 55 Tahun Festival Sendratari, Seni Budaya DIY Terus Menyala
- SEA Games 2025: Kumpulkan 62 Emas, Indonesia Kokoh di Posisi Kedua
- Segera Diumumkan, PSSI Kantongi Dua Kandidat Pelatih Timnas Indonesia
- Imigrasi Filipina Ungkap Jejak Pelaku Penembakan Massal di Australia
- Bupati Bener Meriah Bantah Isu 80 Ton Bantuan Korban Bencana Hilang
- BNPB Catat 147 Ribu Rumah Rusak Akibat Banjir Sumatera
- RTD Jogja Soroti Tantangan Tata Kelola Superholding Danantara
Advertisement
Advertisement




