Advertisement
Soal Propaganda Rusia, Dahnil: Woles Saja Pak Jokowi
Koordinator Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi, Dahnil Anzar Simanjuntak. - Bisnis.com/Yusran Yunus
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA--Presiden Joko Widodo dinilai tidak sepantasnya menyebut ada propaganda Rusia dalam pemilihan presiden 2019. Hal itu dikemukakan oleh Koordinator Juru Bicara Prabowo-Sandi Dahnil Anzar Simanjuntak.
“Woles [santai] saja Pak Jokowi. Kami hadapi semuanya dengan senyuman kok, tidak pakai menuduh-nuduh. Pak Prabowo kampanye tidak pake ala-ala rusia-rusian,” katanya saat dihubungi, Senin (4/2/2019).
Advertisement
Dahnil menjelaskan bahwa metode penyampaian visi misi yang dilakukan Prabowo merupakan ciri khas Kampung Bojongkoneng, Jawa Barat tempat kediamannya. Gaya tersebut ditambah dengan sedikit menari Gatot Kaca, banyak baca, dan menyimak rakyat di lapangan.
“Sehingga kampanye Pak Prabowo selalu dilengkapi dengan penjabaran masalah hasil menyimak dan berpikir bersama rakyat. Kemudian kami menawarkan solusi terhadap masalah-masalah kebangsaan tersebut,” jelasnya.
BACA JUGA
Oleh karena itu, Dahnil menuturkan bahwa Prabowo akan terus menyelesaikan masalah kebangsaan dengan memahami masalah.
Sebelumnya, Presiden Jokowi saat menghadiri deklarasi Forum Alumni Jawa Timur mengungkapkan adanya cara-cara propaganda ala Rusia karena menyebarkan berita bohong. Ini dilakukan oleh salah satu tim sukses tanpa menyebut yang bersangkutan.
Komentar tersebut dijawab Kedutaan Besar Rusia untuk Indonesia melalui akun Twitter resmi Kedubes Rusia Russian Embassy, IDN (@RusEmbJakarta).
“Sebagaimana diketahui istilah ‘propaganda Rusia’ direkayasa pada tahun 2016 di Amerika Serikat dalam rangka kampanye pemilu presiden. Istilah ini sama sekali tidak berdasarkan pada realitas,” tulisnya.
Propaganda Rusia merupakan ungkapan dari media AS terkait dugaan kolusi antara agen intelijen Rusia dengan tim kampanye Capres dari Partai Republik Donald Trump, untuk memengaruhi hasil Pilpres 2016 demi mengalahkan calon dari Partai Demokrat Hillary Clinton.
“Kami menggarisbawahi bahwa posisi prinsipil Rusia adalah tidak campur tangan pada urusan dalam negeri dan proses-proses elektoral di negara-negara asing, termasuk Indonesia yang merupakan sahabat dekat dan mitra penting kami,” tambah admin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Badan Geologi Pantau Ketat 127 Gunung Api Aktif di Indonesia
- Libur Nataru, KLH Prediksi Sampah Nasional Naik 59 Ribu Ton
- Lebih dari 4 Juta Senjata Beredar, Australia Luncurkan Buyback Nasion
- KPK Tangkap Enam Orang dalam OTT di Kalimantan Selatan
- Kakak Sulung Berpulang, Unggahan Atalia Praratya Mengharukan
Advertisement
Jadwal Lengkap Misa Natal Gereja Katolik DIY 25 Desember 2025
Advertisement
Sate Klathak Mbah Sukarjo Hadirkan Kuliner Khas di Pusat Kota
Advertisement
Berita Populer
- DPRD DIY Dukung Becak Listrik Jadi Ikon Transportasi Jogja
- Wisatawan Pantai Gunungkidul Diminta Waspadai Rip Current
- All New Hyundai Nexo Raih 5 Bintang Uji Keselamatan Euro NCAP
- HUT ke-68 Pertamina, Patra Niaga Gelar Khitan Massal di Cilacap
- BPBD Bantul Susun Rencana Kontingensi Tsunami 2026 sampai 2028
- IDC: Pasar Wearable Tumbuh 10 Persen, Huawei Kuasai Global
- Pemkab Gunungkidul Tuntaskan Normalisasi 2 Luweng Rawan Banjir
Advertisement
Advertisement



