Advertisement
Ini 3 Kecamatan di Wonogiri yang Menyimpan Kandungan Emas
Empat warga Jendi bersiap menyerahkan petisi dan surat penolakan rencana penambangan emas oleh PT Alexis Perdana Mineral kepada Dinas LHK Jateng di Semarang, Rabu (23/1/2019). (Istimewa - Walhi Jateng)
Advertisement
Harianjogja.com, WONOGIRI -- Kabupaten WOnogiri mendadak heboh dengan informasi kandungan emas di dalamnya. Simpanan emas Kabupaten Wonogiri tidak hanya ada di Bukit Randu Kuning, Desa Jendi, Kecamatan Selogiri. Ada dua kecamatan lain yang juga memiliki kandungan emas.
Dua kecamatan tersebut yakni Karangtengah dan Jatiroto. Total kandungan emas di tiga kecamatan itu mencapai 1,5 juta ton.
Advertisement
Penjelasan proses geologi pembentukan emas yang terjadi jutaan tahun lalu di kawasan cikal bakal Wonogiri oleh Yulianto, Kasi Geologi Energi Sumber Daya Mineral dan Batu Barat (Geominerba) Cabang Dinas ESDM Wilayah Sewu Lawu, itu mempertegas hasil penelitian Pemkab dan Badan Survei Geologi, Bandung.
Hasil penelitian yang tertuang dalam Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (LPPD) 2017 menyebutkan selain di Randu Kuning, Jendi, Selogiri, emas juga tersimpan di Jatiroto dan Karangtengah. Potensi bijih yang mengandung emas di tiga kecamatan itu lebih kurang 1,5 juta ton.
BACA JUGA
Informasi yang dihimpun, Jumat (25/1/2019), emas di Jatiroto tersimpan di bukit Dusun Mesu, Desa Boto. Warga sekitar menyebut bukit tersebut sebagai Gunung Emas.
Sementara emas di Karangtengah terdapat di deret perbukitan Desa Purwoharjo. Bukit di Purwoharjo itu jika ditarik lurus masih satu deret dengan Gunung Emas di Boto, Jatiroto.
Adanya aktivitas penambangan emas secara tradisional di dua wilayah itu kian mempertegas hasil penelitian Badan Survei Geologi. Bahkan, penambangan di Gunung Emas masih berlangsung sampai sekarang.
Camat Jatiroto, Andika Krisnayana, mengatakan penambangan emas tradisional di Gunung Emas sudah berlangsung bertahun-tahun. Skala penambangannya kecil. Warga yang menambang hanya belasan orang.
Mereka menambang hanya sebagai pekerjaan sambilan. Pekerjaan utama mereka bertani. Meski demikian, emas yang dihasilkan warga dapat meningkatkan perekonomian penambang.
Warga penambang pernah menginformasikan kepada Andika, mereka mampu meraup pendapatan rata-rata Rp100.000/hari.
“Caranya masih tradisional. Warga menggali tanah atau batuan yang diyakini mengandung emas lalu dibawa pulang. Mereka lalu mengolahnya di rumah masing-masing,” kata Andika saat dihubungi Solopos.com.
Dia melanjutkan jarak lokasi penambangan dengan permukiman cukup jauh, yakni mencapai 200 meter. Area bukit yang ditambang cukup tinggi dan terjal. Tidak semua orang dapat mencapai bukit tersebut.
Namun, bagi warga penambang lintasan itu bukan masalah berarti meski harus berjalan kaki kerena sudah terbiasa. "Sampai sekarang tidak ada warga nonpenambang yang komplain adanya penambangan,” imbuh Andika.
Camat Karangtengah, Sunarto, meyakini hasil penelitian Badan Survei Geologi benar adanya. Emas tersimpan di perbukitan kawasan Desa Purwoharjo. Dahulu ada penambangan emas tradisional di salah satu bukit di Dusun Ngijo.
Bahkan, saat itu juga ada penambangan galena atau timbal. Informasi tersebut mendukung hasil penelitian Badan Survei Geologi yang menerangkan Wonogiri menyimpan potensi galena yang cukup besar.
Menurut hasil penelitian, selain Karangtengah, galena juga terdapat di Tirtomoyo dan Kismantoro. Potensi galena di tiga wilayah itu mencapai 528.933 ton. Namun, aktivitas penambangannya sekarang ini sudah tidak ada.
“Hampir semua dusun di Purwoharjo ada bukit. Selain Ngijo, bukit juga ada di Nampul, Ngandong, Gading, Kitren, dan sebagainya. Ada emasnya semua atau tidak, perlu ada penelitian lebih lanjut,” kata Sunarto.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Rumah Tua di Kawasan Pecinan Semarang Kubur 5 Panghuninya, 1 Orang MD
- Wabah Flu Burung Jerman Berpotensi Menyebar ke Negara Tetangga Eropa
- Diguyur Hujan Deras, Semarang Kembali Banjir
- Tokoh hingga Sultan dari Berbagai Daerah Mendeklarasikan FKN
- Ketum Muhammadiyah Berharap Generasi Muda Mewarisi Nilai Sumpah Pemuda
Advertisement
Partisipasi Pemilos Kulonprogo 2025 Naik, 25.998 Siswa Berpartisipasi
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Bahlil Sebut 18 Proyek Hilirisasi Siap Dieksekusi
- DPRD Kabupaten Magelang Dorong PAD lewat Sektor Ekonomi dan Pariwisata
- Dosen UPNVY Teliti Strategi Kolaborasi Branding Kopi Banyuwangi
- Siswa SMP Kulonprogo Terjerat Judol dan Pinjol Kini Sekolah Daring
- BGN: 690 SPPG Sudah Miliki Sertifikat SLHS
- Eks Bupati Sleman Ditahan Terkait Dugaan Korupsi Dana Hibah Pariwisata
- Pesan Penting Presiden Prabowo di Hari Sumpah Pemuda
Advertisement
Advertisement



