Advertisement
Cari Black Box Lion Air JT-610, KNKT Tinggal Punya Waktu Kurang dari 15 Hari

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Pencarian kotak hitam (black cox) pesawat Lion Air JT 610 penerbangan PK-LQP masih berlanjut. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) menggandeng Pusat Hidrografi dan Oseanografi TNI Angkatan Laut (Pushidrosal) untuk kembali mencari "cockpit voice recorder" (CVR) Lion Air JT-610 PK-LQP yang jatuh di perairan Tanjung Karawang, beberapa waktu lalu.
Pushidrosal mengerahkan KRI Spica-934 yang diberangkatkan dari Dermaga Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Pelabuhan Tanjung Priok, Selasa (8/1/2019).
Advertisement
Keberangkatan kapal survei Hidro - Oseanografi dibawah pembinaan Pushidrosal tersebut dilepas Kapushidrosal Laksda TNI Harjo Susmoro dan Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono serta para pejabat utama kedua lembaga.
Kapushidrosal dalam keterangan tertulisnya, mengatakan, keberangkatan KRI Spica-934 yang memiliki peralatan bawah air dengan teknologi canggih ini untuk terus mencari keberadaan CVR yang sampai saat ini belum diketemukan dengan membawa alat yang lengkap seperti "Multibeam Echosounder (MBES), Sub Bottom Profiling (SBP), Magnetometer, Side Scan Sonar, ADCP" serta peralatan HIPAP yang mampu mendeteksi sinyal dari "black box" dari Lion JT-610.
"Selain peralatan tersebut KRI Spica-934 juga membawa ABK sebanyak 55 orang, personel KNKT 9 orang, penyelam TNI AL 18 orang, serta 'Scientist' 6 orang," tuturnya.
Sementara itu, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan bahwa KNKT meminta bantuan Pushidrosal yang mempunyai peralatan yang mutakhir untuk mencari keberadaan CVR itu.
Dengan segala kekuatan yang ada, KRI Spica yang dikomandani Letkol Laut (P) Hengky Iriawan ini mempunyai waktu mencari CVR Lion Air nomor penerbangan JT-610 tersebut selama 15 hari, mengingat sinyal yang dipancarkan CVR selama 90 hari.
Saat ini waktu yang tersisa tinggal tersisa lebih kurang 15 hari lagi, sejak pesawat Lion Air jatuh di perairan Karawang 29 Oktober 2018 lalu.
"Kita akan fokuskan pencarian selebar 5 x 5 meter, di sekitar titik diperkirakan keberadaan keberadaan CVR. Dengan dengan segala upaya dan doa kita semua, kita harapkan CVR tersebut dapat diketemukan menyusul diketemukannya 'flight data recorder' (FDR) beberapa waktu yang lalu untuk melengkapi investigasi penyebab pasti jatuhnya pesawat Lion Air," ucap Kapushidrosal.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Israel Kembali Bangun Permukiman Ilegal di Tepi Barat, Sebanayk 2.339 Unit
- Polisi Tangkap Sejumlah Orang Mengaku Wartawan yang Memeras Warga
- Kemenag Imbau Masyarakat Cek Arah Kiblat Secara Mandiri pada 15-16 Juli 2025
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Hasil Pemeriksaan Kecelakaan Pesawat Udara Air India, Kedua Mesin Mati di Udara Setelah Lepas Landas
Advertisement

Wakil Bupati Bantul Apresiasi Turnamen Liga Nyeker Mandingan, Isi Liburan Sekolah
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Satgas Pangan Polri Tindaklanjuti Laporan Dugaan 212 Produsen Beras Nakal, Empat Orang Diperiksa
- Pentagon Akui Rudal Iran Menghantam Pangkalan Udara Al Udeid milik AS di Qatar
- Wacana Pemberangkatan Jemaah Haji Menggunakan Kapal Laut Ditolak BP Haji
- Penerima Bansos Bermain Judol, Cak Imin Tegaskan Akan Ada Sanksi Tegas
- Kecelakaan KMP Tunu Pratama, Nelayan Temukan Satu Jenazah Diduga Penumpang
- Selama 2024 LPSK Menerima 10.217 Pemohon Saksi dan Korban Pidana
- Tim SAR Temukan Bangkai Kapal Tunu dalam Posisi Terbalik di Dasar Laut Selat Bali
Advertisement
Advertisement