Advertisement
Spanduk Berisi Larangan Warga Muslim Rayakan Tahun Baru, Diturunkan Warga
Spanduk larangan perayaan tahun baru di Malang, Jawa Timur - Okezone.com/Avirista Midaada
Advertisement
Harianjogja.com, KOTA MALANG - Spanduk bermuatan larangan perayaan Tahun batu beredar di media sosial.
Jagat media sosial kembali heboh dengan viralnya spanduk larangan perayaan tahun baru yang terpasang di Jalan Bareng Tengah V, Kelurahan Bareng, Kecamatan Klojen, Kota Malang.
Advertisement
Spanduk bertuliskan 'Kita Muslim 1 Muharam Bukan 1 Januari, Meniup Terompet Budaya Orang Yahudi, Merayakan Malam Tahun Baru Ajaran Orang Nasrani, dan Menyalakan Api Budaya Majusi' viral lantaran dianggap provokatif dan menyinggung SARA (Suku, Agama, Ras, dan Antargolongan).
Spanduk tersebut sempat terpasang sehari, sebelum akhirnya diturunkan oleh warga dan pihak perangkat kelurahan.
BACA JUGA
Meski demikian spanduk tersebut sudah terlanjur viral di media sosial. Bahkan, sebuah akun Instagram @mBarengBerhijrah @Realmasjidalamien yang diduga menjadi pemasang spanduk tersebut juga memasang tulisan tersebut di Instagramnya.
Melalui akun @mBarengBerhijrah, dengan jelas mengajak masyarakat Kota Malang untuk tidak merayakan tahun baru dan mengingatkan tahun baru umat Islam adalah 1 Muharam bukan 1 Januari.
Wali Kota Malang Sutiaji membenarkan adanya kejadian tersebut dan sudah memerintahkan jajaran Satpol PP dan kelurahan untuk melepasnya bila ditemukan spanduk serupa di daerah lainnya.
"Sudah diturunkan. Sudah saya instrusikan Satpol PP untuk turunkan kalau ada di daerah lain," ujar Sutiaji ditemui okezone-jaringan Harianjogja.com di Balai Kota Malang, Jumat (28/12/2018) sore.
Ia juga menyebut spanduk larangan merayakan Tahun Baru itu mengarah ke paham radikalisme dan dipasang oleh segelintir orang yang tak bertanggung jawab.
"Saya kira itu satu dua saja. Jadi, Insya Allah tidak akan terjadi. Itu pemahaman orang per orang saja. Tetap kita waspada tentang radikalisme. Itu mengarah ke sana [radikalisme]," bebernya.
Namun, Sutiaji berpesan kepada warga Kota Malang untuk tetap menjaga situasi kondusif dan tidak terprovokasi oleh pihak - pihak yang tak bertanggung jawab.
"Jangan sampai benih - benih itu muncul terus. Itu kepercayaan masing - masing. Kewaspadaan harus terus ditingkatkan. Kita keliling terus per kelurahan, per kecamatan, tokoh - tokoh masyarakat per kecamatan kita undang supaya tidak ada radikalisme itu," terangnya.
Di sisi lain, Kapolres Malang Kota AKBP Asfuri belum mengetahui adanya spanduk larangan perayaan tahun baru yang terkesan provokatif ini. "Saya belum tahu baru dengar ini. Tapi saya minta masyarakat Kota Malang untuk tak terpancing. Kita hargai dan kita jaga situasi Kota Malang yang aman ini," pungkas Asfuri.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Nataru, 14 Puskesmas Rawat Inap Sleman Siaga 24 Jam
Advertisement
Taman Kuliner Ala Majapahit Dibuka di Pantai Sepanjang Gunungkidul
Advertisement
Berita Populer
- Mobil Listrik Level-3 China Bisa Jalan di Kota dan Tol
- Bantul Perkuat Asistensi Keuangan Kalurahan Pasca Kasus Wonokromo
- Sidang Cerai Perdana Atalia-Ridwan Kamil Dijadwalkan Rabu
- Keren! Bank Sampah Gunungketur Juarai Lomba Bank Sampah Jogja 2025
- ULD UKDW Masuk 5 Besar Nasional Penguatan Layanan Disabilitas
- Event Nasional Menahan Laju Penurunan Wisatawan Sleman 2025
- Perkuat Angka Harapan Hidup, Sekolah Lansia di Jogja Ditambah
Advertisement
Advertisement



