Advertisement
Kelakuan Warga Indonesia Berselfie Ria di Lokasi Bencana Tsunami, Psikolog : Tindakan Memalukan
Solihat dan tiga rekannya selfie di dekat lokasi bencana tsunami Selat Sunda, di daerah Banten. - The Guardian - Jamie Fullerton
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Media internasional menyoroti kelakuan sejumlah warga Indonesia yang berselfie ria di lokasi bencana tsunami Selat Sunda. Tindakan itu dinilai memalukan.
Puing-puing bangunan menjadi saksi hancurnya wilayah pantai di Banten akibat tsunami selat sunda yang menjadi penanda dahsyatnya terjangan gelombang tsunami. Namun ditengah suasana pilu tersebut, ada saja sebagian orang berswafoto alias selfie .
Advertisement
Beberapa orang dilaporkan berswafoto di sekitar lokasi bencana dan orang-orang tengah berduka tersebut, hal ini lantas menjadi fenomena yang mengejutkan bagi Jamie Fullerton, jurnalis dari The Guardian.
Dari foto yang beredar, keempat perempuan berjilbab itu selfie di salah satu pantai Banten yang terkena pembantaian tsunami.
BACA JUGA
Yang paling wah adalah, latar belakang selfie mereka merupakan hamparan ladang pembantaian yang dilakukan gelombang tsunami,” tulis Jamie dalam artikel berjudul ‘Destruction gets more likes’: Indonesia’s tsunami selfie-seekers, dalam laman daring The Guardians , Rabu (26/12/2018) seperti dikutip dari Suara.com-jaringan Harianjogja.com.
Warna jilbab mereka sangat mencolok hitam, hijau, merah muda, dan corak campuran. Perempuan yang berjilbab hitam berpose sembari mengacungkan jari tengah dan telunjuk membentuk tanda V.
Menanggapi foto viral tersebut, Psikolog Fath Fatheya, M.Psi, mengelus dada melihat tidak adanya etika berempati di lokasi bencana.
"Tindakan memalukan ya dan tidak elok untuk berfoto selfie di lokasi bencana. Kita harus menghargai korban bencana itu. Kalau kita ingin melaporkan kerusakan yang terjadi atas bencana, tidak apa-apa. itupun harap berhati-hati agar tidak menyebarkan foto-foto yang tidak layak [seperti mayat]. Kita coba untuk berempati dengan cara yang lain saja daripada eksistensi di media sosial," seru Fathya saat dihubungi Suara.com, Rabu (26/12/2018).
Fathya mengimbau beberapa cara untuk membantu meringankan penderitaan korban tsunami selat sunda.
"Banyak cara ya, bantuan sandang [pakaian layak dan bersih], pangan [makanan dan obat-obatan], papan [tempat tinggal bersih, aman, nyaman], dan dukungan psikologis [menerima keluh kesahnya, menemani jika memungkinkan] pasca trauma bencana," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Impor Pakaian Bekas Ilegal Diduga Berasal dari Tiga Negara Ini
- Kereta Khusus Petani Pedagang Rute Merak-Rangkasbitung Siap Beroperasi
- Jaksa Umumkan Tersangka Baru dalam Kasus Perampokan Museum Louvre
- WHO Sebut Cacar Monyet Terdeteksi di 5 Negara di Luar Afrika
- Mulai 3 November, Tiket Pendakian Gunung Rinjani Resmi Naik
Advertisement
Advertisement
Wisata DEB Balkondes Karangrejo Borobudur Ditawarkan ke Eropa
Advertisement
Berita Populer
- Netflix Rilis Zomvivor Thailand, Jadi Pesaing Film Abadi Nan Jaya
- Garuda Indonesia Dorong Pengembangan SDM lewat Program Magang
- Merah Muda Fest Satukan Semangat Pemuda Indonesia di Jogja
- BLACKPINK Tampil di GBK, Polisi Siagakan 1.475 Personel Pengamanan
- Pemkab Sleman Perkuat SDM Lewat Program Beasiswa Pendidikan
- Rahasia Nutrisi Telur: Putih untuk Otot, Kuning untuk Otak
- Klinik Merah Putih Jadi Pembahasan di Jampusnas 2025 Sleman
Advertisement
Advertisement




