Advertisement
30 Anak Korban Bencana Sulteng Berhasil Dipertemukan dengan Keluarga

Advertisement
Harianjogja.com, PALU-Sebanyak 30 anak korban bencana alam gempa bumi, tsunami dan likuifaksi di Sulawesi Tengah yang dilaporkan terpisah dari keluarganya berhasil direunifikasi atau kembali ke keluarga.
"Ada 118 laporan anak yang hilang saat bencana terjadi dan 30 anak sudah berhasil direunifikasi," kata Direktur Rehabilitasi Sosial Anak Kementerian Sosial, Nahar di Palu, Sulawesi Tengah, Kamis (13/12/2018).
Advertisement
Nahar menjelaskan, tugas utama Kementerian Sosial khususnya Direktorat Rehabilitasi Sosial Anak dalam penanganan bencana di Sulteng antara lain melakukan Family Tracing and Reinification (FTR) saat kejadian bencana.
Selain itu untuk mencegah kemungkinan anak-anak korban bencana di Sulteng dibawa bukan oleh anggota keluarga, maka Kemensos membuat surat edaran dan pamflet bagaimana mengasuh yang benar.
"Di beberapa tempat kami dapat laporan dan kami telusuri seperti di Makassar, sejauh ini masih negatif setelah kami dalami mereka bersama dengan keluarganya," tambah Nahar.
Kemensos juga melakukan Layanan Dukungan Psikososial anak bersama dengan 34 mitra baik lembaga internasional maupun nasional dan telah menjangkau 20.000 anak korban bencana di Sulteng.
Salah satu bentuk layanan dukungan psikososial anak adalah mengkoordinasikan dan melaksanakan Kegiatan Pondok Anak Ceria yang berada di 10 lokasi yakni Balaroa, Dolo Selatan, Donggala, Duyu, Gunung Bale, Kawatuna, Lapangan Walikota Palu, Mamboro Boya, Masjid Agung Palu, dan Mts. Alkhairat Mamboro Palu.
"Hari ini kalau masih ditemukan anak yang belum terlayani kami gunakan mekanisme sekretariat bersama nanti akan kami cek dan tindak lanjuti," katanya.
Setelah dua bulan 15 hari pascabencana di Sulteng, kondisi anak-anak yang terdampak bencana mulai membaik ditandai dengan mereka mulai ceria, mau kembali keaktivitas mereka sebelum bencana seperti sekolah dan bermain.
Salah satu kegiatan yang dilakukan adalah One Day For Children untuk memberikan hiburan kepada anak-anak. Kegiatan dari anak untuk anak itu diikuti sekitar 1000 anak yang menampilkan tarian, nyanyian dan lainnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Top Ten News Harianjogja.com, Jumat 11 Juli 2025: Dari Polda Jateng Grebek Pabrik Pupuk Palsu sampai Penemuan Mayat Pegawai Kemendagri
Advertisement
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- Sertipikat Elektronik Diterapkan Bertahap, Sertipikat Tanah Lama Tetap Berlaku
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
Advertisement
Advertisement