Advertisement
SURVEI LSI : Publik yang Anggap Ekonomi Buruk Lebih Cenderung Pilih Prabowo

Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Sebuah survei yang mengukur pendapat publik soal kondisi ekonomi di Tanah Air kaitannya dengan elektabilitas capres-cawapres dilansir baru-baru ini.
Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA kembali merilis hasil survei. Kali ini tema survei yang diusung ialah soal kekuatan dukungan untuk masing-masing pasangan capres-cawapres dilihat dari pengamatan masyarakat soal kondisi ekonomi saat ini.
Advertisement
Dari hasil survei itu, sebesar 70,3 persen dari populasi masyarakat menilai bahwa kondisi ekonomi Indonesia sedang dan baik. Sisanya sebanyak 24,7 persen dari populasi masyarakat menilai kalau kondisi ekonomi Indonesia sedang buruk.
Peneliti LSI Denny JA, Ardian Sopa menjelaskan, sebanyak 64,4 persen responden yang menilai bahwa kondisi ekonomi saat ini masih terbilang sedang dan baik memilih Capres-Cawapres Nomor Urut 01 Joko Widodo atau Jokowi-Maruf Amin.
Sedangkan 20,5 persen responden yang menilai kalau kondisi ekonomi sedang dalam keadaan sedang buruk memilih mendukung Capres-Cawapres Nomor Urut 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Adapun responden yang memilih untuk tidak menjawab atau tidak tahu sebanyak 15,1 persen.
"Variabel yang penting dalam setiap kontestasi adalah kondisi ekonomi. Bagi seorang petahana [Jokowi-Maruf Amin], variabel kondisi ekonomi lebih penting lagi. Jika dipersepsikan baik, maka berkah elektoral akan diperoleh petahana," kata Ardian di Kantor LSI Denny Ja, Pulo Gadung, Jakarta Timur, Selasa (27/11/2018).
Pemandangan berbeda saat LSI Denny JA mengeluarkan hasil survei tersebut. Sebanyak 63,9 persen responden yang menilai kondisi ekonomi Indonesia saat ini tengah dalam kondisi buruk memilih pasangan Capres-Cawapres Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sedangkan 25,5 responden yang menilai kondisi ekonomi saat ini sedang buruk lebih memilih Jokowi-Maruf Amin. Dan sebanyak 10,6 persen responden memilih untuk tidak menjawab atau tidak tahu.
"Di segmen pemilih yang menyatakan ekonomi buruk, Prabowo-Sandiaga unggul," pungkasnya.
Survei dilakukan 10-19 November 2018 dengan menggunakan 1200 responden. Survei dilakukan di 34 provinsi di Indonesia dengan metode multistage random sampling.
Wawancara dilakukan secara tatap muka dengan menggunakan kuesioner. Selain itu, LSI Denny JA juga melakukan riset kualitatif dengan metode FGD, analisis media dan indepth interview untuk memperkaya analisa survei. Margin of error survei ini adalah 2,8 persen
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- 3 WNI Ditangkap Polisi di Jepang Karena Dituding Merampok Rumah
- Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah untuk SD dan SMP Tahun Ini Lebih Lama
- Pengelolaan Sampah di Pasar Tradisional Bakal Diperketat oleh Kementerian Lingkungan Hidup
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Adik Ipar Ganjar Pranowo Dituntut 5,5 Tahun Penjara karena Korupsi Pembangunan Jembatan Sungai Gintung
Advertisement

Jadwal Pemadaman Listrik di Sleman Hari Ini, Jumat 4 Juli 2025
Advertisement

Kampung Wisata Bisa Jadi Referensi Kunjungan Saat Liburan Sekolah
Advertisement
Berita Populer
- Kasus Pemerasan Artis Sinetron MR, Polisi Menyita Enam Video Syur Sesama Jenis
- Innalillahi, Direktur Rumah Sakit Indonesia Gugur Bersama Keluarganya Akibat Serangan Israel di Jalur Gaza
- Fakta Uang Tunai Rp2,8 Milliar dan Pistol Baretta di Rumah Topan Ginting, Anak Buah Bobby Nasution
- Tenggelam di Selat Bali, Ini Daftar Penumpang Kapal Tunu Pratama Jaya
- Hasil Kunjungan Presiden Prabowo: Indonesia dan Arab Saudi Sepakati Investasi Senilai Rp437 Triliun
- Presiden Prabowo Tunaikan Ibadah Umrah Saat Kunjungan ke Arab Saudi, Cium Hajar Aswad
- KMP Tunu Pratama Jaya Tenggelam di Selat Bali: 4 Penumpang DItemukan Meninggal Dunia, 38 Orang Hilang
Advertisement
Advertisement