Advertisement
Siap-Siap, Sensus Penduduk dan Perumahan Akan Digelar 2020
Warga sedang mengantre untuk mendapatkan pelayanan kependudukan dari Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Sleman, Selasa (3/7/2018). - Harian Jogja/Fahmi Ahmad Burhan
Advertisement
Harianjogja.com, BOGOR- Sensus penduduk akan kembali digelar. Badan Pusat Statistik (BPS) telah melakukan persiapan penyelenggaraan program Sensus Penduduk Republik Indonesia yang bakal dilaksanakan pada tahun 2020.
"Dalam sensus penduduk ini yang terpenting kita bekerja sama dengan Kemendagri [Kementerian Dalam Negeri]," kata Kepala BPS Kecuk Suhariyanto dalam lokakarya di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (24/11/2018).
Advertisement
Menurut Kecuk Suhariyanto, kerja sama antara BPS dengan Kemendagri bermanfaat guna mengetahui sejumlah hal seperti terkait dengan domisili atau tempat tinggal warga baik secara de facto maupun de jure.
Suhariyanto mencontohkan, bisa saja seseorang memiliki KTP di Solo, tetapi tempat tinggalnya di Jakarta.
BACA JUGA
Ia juga menuturkan, sensus yang akan dilakukan pada 2020 memiliki nama kongkret sensus penduduk dan perumahan.
Kepala BPS memaparkan, sensus penduduk 2020 adalah sensus yang ketujuh setelah Indonesia merdeka, yaitu secara berturut-turut pernah diselenggarakan di Indonesia pada tahun 1945, 1961, 1971, 1980, 1990, 2000, dan 2010.
Dalam melakukan sensus tersebut, BPS melaksanakan tiga prinsip dasar ABC, yaitu "Accurate" (Akurat), "Benchmark" (Tolok ukur), dan "Comprehensive" (Menyeluruh).
Dengan kata lain, ia mengemukakan bahwa data sensus penduduk 2020 harus akurat, sehingga bisa dijadikan sebagai tolok ukur, karena hal tersebut memiliki cakupan yang komprehensif.
Pada Juli 2018, juga telah dilakukan proses pilot dengan format sensus mini di tujuh provinsi.
Sedangkan inovasi yang dilakukan dalam sensus penduduk 2020 antara lain data geospasial sebagai kerangka induk dan pengumpulan data, hingga data registrasi penduduk yang bekerja sama dengan Kemendagri.
Data yang dihasilkan oleh Sensus Penduduk 2020 akan menampilkan jumlah, komposisi, distribusi, dan karakteristik dari penduduk di wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Keseluruhan hal tersebut dinilai penting antara lain untuk pemerataan aksesibilitas di wilayah desa dan kawasan perbatasan, peningkatan akses pelayanan dasar, peningkatan cakupan SJSN (sistem jaminan sosial nasional), penajaman program kementerian/lembaga, hingga pencapaian SDGs.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Libur Natal, Maskapai Ajukan Penerbangan Tambahan di YIA
Advertisement
Menyusuri Sungai Sekonyer, Gerbang Wisata Orang Utan Tanjung Puting
Advertisement
Berita Populer
- Pergerakan Penumpang Bandara Ngurah Rai Mulai Naik
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
- Resep Shabu-Shabu Jepang Praktis untuk Menu Tahun Baru 2026
- Volume Sampah Jogja Naik 50 Persen saat Libur Nataru
- Persebaya Waspadai Persijap pada Laga Tunda Super League
- Dua Awan Panas Guguran Terjadi di Merapi, Aktivitas Tetap Aman
- Rusia Minta AS Menahan Diri di Tengah Risiko Konflik Nuklir
Advertisement
Advertisement



