Advertisement
Ganjar Ingin Saham Tol Jogja-Bawen Juga Dimiliki BUMDes
Kendaraan melaju di jembatan Tuntang, jalan tol Bawen-Salatiga, Tuntang, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, Kamis (15/6). - Antara/Aditya Pradana Putra
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG – Pemerintah Jawa Tengah menginginkan saham tol jogja-Bawen dimiliki BUMDes.
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengusulkan kepemilikan saham tol Jogja-Bawen diberikan untuk masyarakat melalui Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).
Advertisement
Hal tersebut penting agar keberadaan jalan tol yang menjadi proyek strategis nasional itu dapat memberikan manfaat lebih besar kepada masyarakat.
Pernyataan itu disampaikan Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo dalam acara Forum Group Discussion (FGD) tentang urgensi pembangunan jalan Tol Bawen-Jogjakarta di Kantor Bappeda Provinsi Jateng, Selasa (30/10/2018).
BACA JUGA
“Saya sudah usulkan itu, mereka saat ini sedang berpikir termasuk investor. Saya usulkan boleh tidak kalau ownership sistemnya digeser agar rakyat atau BUMDes bisa memiliki saham atas tol. Sudah kami tawarkan dan mereka sedang mengkaji soal itu,” terang dia.
Selain soal kepemilikan saham, Pemprov Jawa Tengah lanjut Ganjar juga terus mengkaji beberapa hal, termasuk dampak dari pembangunan tol Bawen-Jogjakarta tersebut. Dirinya memastikan bahwa tol yang dibangun itu tidak mematikan Kabupaten/Kota yang dilalui.
"Pembangunan tol di Jawa Tengah pasti memiliki dampak baik positif maupun negatif. Tugas pemerintah adalah memaksimalkan dampak positif dan mencarikan solusi atas dampak negatif yang kemungkinan timbul," katanya.
Adapun, dampak positifnya lanjut dia, tentu keberadaan jalan tol akan meningkatkan sektor ekonomi, pariwisata, evakuasi kebutuhan manusia dan lain sebagainya.
"Namun di sisi lain, dampak negatifnya juga pasti ada dan harus dicarikan solusinya agar hal itu tidak terjadi,” ucapnya.
Beberapa keluhan yang sudah ada terkait pembangunan tol lanjut Ganjar seperti usaha kecil dan menengah (UKM) di berbagai daerah gulung tikar.
Untuk menanggulangi hal itu, dirinya sudah mempertimbangkan terkait pembangunan exit tol di sejumlah daerah dan juga penempatan 30% produk UKM di rest area jalan tol.
“Hebatnya lagi, Jateng mendapat satu rest area, meski perjuangan ngos-ngosan namun alhamdulillah dapat rest area itu. Jadi nanti itu dapat dikelola untuk menampung produk-produk UKM yang ada di Jawa Tengah,” tambahnya.
Selain persoalan-persoalan tersebut, FGD yang digelar itu juga untuk menyatukan persepsi serta proses harmonisasi dan sinkronisasi antara sejumlah instansi terkait. Sebab sebelumnya, marak dibicarakan bahwa Jawa Tengah menolak pembangunan tol Bawen-Jogja tersebut.
“Kami tegaskan bahwa Jateng bukan tidak setuju, hanya ada data yang mesti dikonfirmasi ulang. Nah tujuan FGD ini untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang ada termasuk sinkronisasi data agar clear semuanya,” ucap Ganjar.
Ganjar melanjutkan, sesuai rencana pembangunan tol Bawen-Jogjakarta akan dilaksanakan pada Januari 2019 nanti.
“DIY sudah setuju, soal jalurnya nanti kemana, ya luwes saja. Kalau ada kendala seperti lahan subur atau ada kendala soal gempa nanti kan bisa digeser,” pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- ASEAN Tegaskan Tak Akan Kirim Pengamat ke Pemilu Myanmar
- MK Tolak Uji Materi Aturan Batas Usia Pemuda Jadi 40 Tahun
- Proses Dekontaminasi Radioaktif 22 Pabrik di Cikande Selesai
- Imbas Shutdown, Dana Perumahan Militer AS Dialihkan untuk Gaji Tentara
- Soal Ritel Besar, Kemenko PM Susun Pemerataan Rantai Bisnis yang Adil
Advertisement
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Ini, 30 Oktober 2025
- BMW R18 Paus Terjual Rp2,2 Miliar di Lelang Amal
- Jadwal KA Prameks, Kamis 30 Oktober 2025
- Yandex Search AI, Cara Akses Mesin Pencari Cerdas Bertenaga LLM
- Jadwal SIM Keliling di Bantul, Kamis 30 Oktober 2025
- Kritik Patrice Evra, Sebut Pemain Juve Terlalu Lemah
- Penting! Pengguna X Wajib Daftar Ulang 2FA Sebelum 10 November 2025
Advertisement
Advertisement




