Advertisement
GP Ansor Sama Bendera HTI yang Dibakar dengan Atribut PKI
Pembakaran bendera tauhid. - Youtube
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Bendera yang dibakar anggota Banser NU karena dianggap atribut HTI dinilai sama posisinya seperti bendera PKI.
Gerakan Pemuda Ansor menegaskan, pembakaran bendera hitam bertuliskan kalimat tauhid yang dilakukan oleh anggota Banser NU di Garut, Jawa Barat, merupakan bendera Hizbut Tahrir Indonesia.
Advertisement
Untuk memperkuat penilaiannya, GP Ansor menganalogikan bendera HTI dengan bendera palut arit yang kerap diasosiasikan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Ketua Umum GP Ansor Yaqut Cholil Qaumas menuturkan, meskipun dalam bendera bertuliskan kalimat tauhid dan tidak tertera HTI, bendera itu khas organisasi terlarang tersebut.
BACA JUGA
"Ada beredar bendera gambarnya palu dan arit, kalauitu beredar di jalanan, kita mau ngomong apa? Itu bendera palu arit atau bendera PKI? Saya kira kalau HTI melakukan penyangkalan, artinya mereka sedang berusaha memanipulasi kesadaran publik," kata Yaqut saat konferensi pers di Kantor PP GP Ansor, Jalan Keramat Raya, Jakarta Pusat, Rabu (24/10/2018).
Gus Yaqut menuturkan, dalam peringatan Hari Santri Nasional di Garut, Jawa Barat, Minggu (21/10/2018) akhir pekan lalu, pihak penyelenggara telah melarang kepada seluruh peserta membawa bendera selain Merah Putih.
Kendati begitu, tiba-tiba ada oknum peserta mengibarkan bendera yang telah diketahui sebagai bendera milik ormas yang telah dibubarkan pemerintah, yaitu HTI.
Dalam situasi seperti itu, sejumlah anggota Banser NU secara sepontan melakukan pembakaran bendera HTI.
Hal itu dinilai sebagai bentuk kecintaan Banser NU kepada tanah air Indonesia, di tengah peringatan Hari Santri Nasional.
"Kalau bendera PKI dengan logo palu arit kita bagaimana, diam? Kita marah dong, organisasi terlarang yang akan mengancam negara ini, sama dong dengan HTI yang sudah terlarang di negara ini. Mengapa mereka mengibar-kibarkan bendera," jelasnya.
Meski begitu, Yaqut mewakili seluruh kader GP Ansor menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarkat jika perbuatan Banser di Garut, Jawa Barat telah menimbulkan kegaduhan dan ketidaknyamanan.
Namun, ia menegaskan, GP Ansor tidak meminta maaf atas pembakaran bendera HTI.
"Kami minta maaf atas kegaduhan itu, bukan karena pembakaran bendera HTI," ucapnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Trump Klaim 95 Persen Rencana Damai Rusia-Ukraina Telah Disepakati
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Ratusan Warga Terdampak Banjir Bandang Kalimantan Selatan
- Kunjungan ke IKN Tembus 36.700 Orang saat Libur Natal 2025
- Kim Jong Un Dorong Produksi Rudal dan Amunisi Korut Diperkuat
Advertisement
Libur Nataru, Kunjungan Gembira Loka Zoo Tembus 10.000 Orang per Hari
Advertisement
Inggris Terbitkan Travel Warning Terbaru, Indonesia Masuk Daftar
Advertisement
Berita Populer
- Polisi Buru Pencuri Mobil Grandmax di Wirobrajan, Aksi Terekam CCTV
- Industri Otomotif China Tingkatkan Standar Lampu Cerdas NEV
- Wisata Sleman Andalkan Konsep Value for Money
- 46.207 Penumpang Tinggalkan Jakarta dengan Kereta Api Hari Ini
- Libur Natal 2025, Kunjungan Wisata Bantul Masih Menurun
- PKS Bantul Beri Penghargaan Ibu Inspiratif di Hari Ibu 2025
- Isu Longsor Tekan Kunjungan Desa Wisata Menoreh Saat Nataru
Advertisement
Advertisement



