Advertisement

Waduh, Empat Kecamatan di Sigi Masih Terisolasi karena Longsor

Newswire
Selasa, 23 Oktober 2018 - 11:37 WIB
Kusnul Isti Qomah
Waduh, Empat Kecamatan di Sigi Masih Terisolasi karena Longsor Ilustrasi longsor. - ANTARA FOTO/Indra

Advertisement

Harianjogja.com, SIGI-Empat kecamatan terdampak bencana alam gempa bermagnitudo 7,4 di Kabupaten Sigi, Provinsi Sulawesi Tengah, hingga kini masih terisolasi karena akses jalan terputus akibat hujan deras yang menyebabkan longsoran menutup jalan raya sejak Sabtu (20/10/2018).

Emat kecamatan yang dihuni ribuan warga itu adalah Kecamatan Kulawi, Kulawi Salatan, Pipikoro dan Kecamatan Lindu.

Advertisement

Sebagian masyarakat, kata Wiwin, anggota Brimob Polda Gorontalo yang baru saja kembali dari lokasi bencana longsor dan banjir di Desa Salua, Selasa, terpaksa harus berjalan kaki menyusuri hutan dan aliran sungai.

Menurut dia, perjalanan dari Salua menuju Desa Sadaunta membutuhkan waktu tiga jam. Dari Sadaunta warga sepeda motor ojek atau angkutan umum pedesaan yang sudah menunggu di desa itu menuju Kulawi.

Begitu sebaliknya, warga dari Kulawi yang akan ke Palu harus berjalan kaki menuju Salua, baru naik angkutan umum ke Kota Palu.

Ia mengatakan, ruas jalan Salua-Sadaunta selama sepekan sejak terjadinya gempabumi beberapa kali terputus total sehingga menghambat proses evakuasi korban dan pendistribusian logistik bagi pengungsi di empat kecamatan yaitu Lindu, Kulawi, Kulawi Selatan dan Pipikoro.

Karena badan jalan terputus total, distribusi logistik bagi pengungsi dilakukan menggunakan helikopter milik TNI, Polri dan swasta.

Jalan raya Salua-Sadaunta kembali putus tertimbun longsor pada Sabtu (20/10/2018) dan hingga kini masih belum bisa dilewati kendaraan karena material longsor belum berhasil disingkirkan dari badan jalan.

Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Sulteng Syaifullah Djafar mengatakan bahwa pihaknya sedang menangani longsor yang menutup jalan ke wilayah Kuawi, Kulawi Selatan dan Pipikoro.

"Kondisinya memang cukup berat, apalagi ada sebuah jembatan di Desa Salua yang kerusakannya cukup parah sehingga membutuhkan waktu beberapa hari untuk menormalkan akses di wuayah itu," ujarnya.

Asisten II Sekretaris Kabupaten Sigi, Iskandar Nontji mengatakan pemerintah berusaha membuka akses jalan yang putus akibat tertimbun longsor tersebut.

Hanya saja karena materialnya cukup banyak dan ada sekitar 18 titik longsor dan 13 di antara yang sangat parah, maka masih butuh waktu untuk menormalkannya.

Diharapkan dalam waktu satu-dua hari ke depan, akses jalan Palu-Kulawi sudah terbuka kembali.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Harga Tiket KA Bandara YIA Hanya Rp20.000, Berikut Cara Memesannya

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 00:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement