Advertisement
Berangsur Normal, Bandara Palu Layani 14 Penerbangan per Hari

Advertisement
Harianjogja.com, PALU-Operasional Bandara Mutiara SIS Al Jufri, Palu, Sulawesi Tengah, pada hari ke-11 pascagempa bermagnitudo 7,4 yang mengguncang wilayah itu pada Jumat (28/9/2018), mendekati kategori normal tercermin dari trafik lalu lintas penerbangan yang sudah mencapai 14 penerbangan per hari.
"Saat ini bandara bisa melayani 12-14 penerbangan per hari, meningkat signifikan dibanding pekan lalu yang masih fokus untuk melayani pesawat untuk pengiriman bantuan logistik untuk korban gempa," kata Kepala Bandara Mutiara SIS Al-Jufri, Benyamin Noach Apetuley kepada Antara di Palu, Sulawesi Tengah, Selasa (9/10/2018).
Advertisement
Tercatat enam maskapai yang beroperasi melayani penumpang yaitu Lion Air, Batik Air, Wings Air, Sriwijaya Air dan Garuda Indonesia, dengan tujuan meliputi Surabaya, Jakarta, Manado, Yogyakarta, Toli-Toli, Ampana, Morowali.
Bedasarkan pantauan, layanan penerbangan bandara sudah berangsur normal. Namun layanan di terminal masih belum pulih karena sejumlah bagian rusak akibat gempa.
Saat memasuki ruang kedatangan, terlihat beberapa sudut plafon ambruk, termasuk lantai dua gedung belum bisa digunakan.
Beberapa bagian terminal di lantai satu masih dipasangi pita kuning pertanda dalam perbaikan.
"Conveyor belt atau lintasan pengambilan barang bagasi penumpang hanya satu yang dioperasikan, dua lainnya tidak digunakan karena plafon ruangannya butuh perbaikan," kata Benyamin.
Sementara itu, Kasubdit Penyelenggaraan Layanan dan Pengusahaan Bandar Udara, Direktorat Bandar Udara Kemenhub, Cecep Kurniwan mengatakan, dari sisi pelayanan Bandara Mutiara sudah kembali pulih.
Menurutnya, meskipun bandara Mutiara Palu, sudah bisa diterbangi pesawat jet komersial jenis boeing, tetapi kapasitas untuk melayani penerbangan komersial masih dibatasi karena harus juga difungsikan untuk pendaratan pesawat-pesawat untuk keperluan pegiriman bantuan logistik bagi korban gempa.
Pengaturan lalu lintas pesawat atau air traffic control (ATC) sementara menggunakan sistem ATC bergerak, menggantikan menara yang rusak akibat gempa.
"Secara keseluruhan layanan semakin normal. Tinggal memperbaiki layanan di ruangan terminal," ujar Cecep.
Ia juga menekankan bahwa dalam operasinya bandara harus berpedoman pada prinsip 3S + 1 C yaitu Keselamatan (safety), Keamanan (security), Services (pelayanan) dan Compliance (sesuai dengan aturan yang berlaku internasional dan nasional).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Puluhan Ribu Warga Turki Turun ke Jalan, Tuntut Erdogan Mundur
- Hidup Jadi Tenang di 9 Negara yang Tak Punya Utang
- Menkeu Purbaya Jamin Bunga Ringan untuk Pinjaman Kopdes ke Himbara
- Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
Advertisement

Wabup Kulonprogo Turun Langsung Ikut Ronda Bersama Warga
Advertisement

Pemkab Boyolali Bangun Pedestrian Mirip Kawasan Malioboro Jogja
Advertisement
Berita Populer
- Hubungan Venezuela-AS Memanas, Ini Penyebabnya
- Bali Kembali Banjir, Kini Sampai ke Canggu
- Hari Ini Ada Demo, Polisi Kerahkan 4.562 Personel Amankan Jakarta
- PT PMT Disegel KLH, Diduga Sumber Cemaran Zat Radioaktif
- Ini Duduk Perkara Temuan BPK Soal Proyek Tol CMNP yang Menyeret Anak Jusuf Hamka
- Korut Kecam Latihan Militer Bersama Korsel, Jepang dan AS
- Soal Kecelakaan di Bromo, Kemenhub Tunggu Hasil Investigasi KNKT
Advertisement
Advertisement