Advertisement
225 Warisan Budaya Tak Benda Disahkan
Advertisement
Harian Jogja, JAKARTA--Pemerintah pada tahun ini menetapkan 225 ragam warisan budaya tak benda (WBTB) nasional menjadi kearifan lokal dari seluruh Indonesia.
Program WBTB dikelola oleh Dirjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) sejak 2013. Program ini ditetapkan dengan tujuan untuk menjaga agar warisan budaya dari beragam suku di Tanah Air, tidak punah tanpa adanya regenerasi.
Langkah ini juga dinilai dapat menjadi jalan baru bagi pemerintah daerah untuk kembali menggaungkan karya budaya tersebut di masyarakat.
Advertisement
Tercatat pada 2013 ditetapkan sebanyak 77 karya budaya, 2014 sebanyak 96 karya budaya, 2015 sebanyak 121 karya budaya, 2016 dan 2017 masing-masing 150 karya budaya. Penetapan WBTB melibatkan 15 tim ahli dan tiga narasumber kompeten di bidangnya.
Direktur Warisan dan Diplomasi Budaya Kemendikbud Nadjamuddin Ramly mengatakan upaya ini dilakukan sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 5/2017 tentang Pemajuan Kebudayaan. Dalam UU tersebut diamanatkan tentang fungsi inventarisisasi WBTB.
Selain itu, langkah ini juga dilakukan untuk membuat pemerintah daerah lebih peka terhadap warisan budaya yang terdapat di wilayahnya masing-masing.
WBTB dikategorikan menjadi lima yakni tradisi dan ekspresi lisan, termasuk bahasa sebagai wahana warisan budaya takbenda, seni pertunjukan, adat istiadat masyarakat, ritus dan perayaan, pengetahuan dan kebiasaan perilaku mengenai alam dan semesta, dan kemahiran kerajinan tradisional.
Total 255 karya budaya yang ditetapkan pada tahun ini berasal dari usulan pemerintah daerah dari 31 provinsi. Tiga provinsi yang tidak menghadiri sidang penetapan WBTB adalah Kalimantan Tengah, Provinsi Sulawesi Tenggara dan Papua Barat.
“Kalimantan Tengah dan Sulawesi Tenggara tidak mengusulkan karya bendanya, sedangkan Papua Barat tidak menghadiri sidang penetapan sehingga usulannya ditangguhkan,” ucapnya.
Sejumlah provinsi yang ditetapkan sebagai WBTB 2018 antara lain Keumamah dari Provinsi Aceh, Tari Dulang dari Sumatra Utara, Bahasa Tansi Sawahlunto dari Sumatera Barat, Tari Gandai dari Bengkulu, dan Wayang Wong Gaya Yogyakarta dari DIY.
Sumber Grafis: Bisnis Indonesia/Husin Parapat
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Bisnis Indonesia
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Kemenhub Siapkan Layanan Angkutan Motor Gratis, Begini Cara Daftarnya
- Polisi Bunuh Ibu Kandung Dengan Tabung Gas di Bogor
- Hujan Guyur Sejumlah Wilayah di Indonesia Hari Ini, Termasuk DIY
- Selalu Ada Pita Merah Saat Peringatan Hari AIDS Sedunia, Ternyata Ini Sejarah dan Maknanya
- Remaja Korban Judi Online Diusulkan Direhabilitasi
Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Ini Daftar Menu Makan Bergizi Gratis Tiap Daerah, Rp10.000 per Porsi
- Ditetapkan Sebagai Tersangka Korupsi, Begini Kata PJ Wali Kota Pekanbaru Risnandar
- One Day One Fish Diusulkan Masuk dalam Program makan Bergizi Gratis
- Timbulkan Kekhawatiran, Status Darurat Militer Korea Selatan Dicabut
- Presiden Prabowo Dijadwalkan Menghadiri Milad ke-112 Muhammadiyah di Kupang
- Gus Miftah Minta Maaf Setelah Video Mengolok-olok Penjual Es Teh Jadi Viral
- Rapat Paripurna DPR untuk Penetapan Pimpinan dan Dewas KPK Dijadwalkan Hari Ini
Advertisement
Advertisement