Advertisement
Hasil Investigasi Jurnal Litera UNY, Karya Ilmiah Rektor Unnes Tidak Asli
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG – Jurnal Litera Fakultas Bahasa dan Sastra Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) melakukan klarifikasi atas dugaan plagiat yang dilakukan oleh Rektor Universitas Negeri Semarang (Unnes), Fathur Rokhman. Jurnal Litera menyatakan karya ilmiah tersebut tidak asli.
Pernyataan itu disampaikan Litera melalui surat yang ditandatangani Ketua Redaksi Litera, Prof. Dr. Burhan Nurgiyantoro, tertanggal 12 Juni 2018. Surat itu dibuat untuk menanggapi informasi yang disampaikan seorang pegiat sosial di Kota Semarang, Yuswanto Adi Setyawan (YAS).
Advertisement
YAS melihat adanya kemiripan dan diduga plagiarisme dalam karya Fathur Rokhman yang diterbitkan Litera pada 2004 dengan judul Kode Bahasa dalam Interaksi Sosial Santri: Kajian Sosiolinguistik di Pesantren Banyumas, dengan karya Anif Rida berjudul Pemakaian Kode Bahasa dalam Interaksi Sosial, Santri, dan Implikasinya bagi Rekayasa Bahasa Indonesia: Kajian Sosiolinguistik di Pesantren Banyumas, yang diterbittan Konferensi Linguistik Tahunan Atma Jaya (Kolita) I pada 2003.
Ia pun meminta Litera melakukan investigasi terhadap kedua artikel, milik Fathur Rokhman maupun Anif Rida.
“Setelah memperoleh makalah Kolita I dan Jurnal Litera, kami melakukan penelaahan melalui tabulasi manual dan aplikasi Software Turnitin. Hasil penelaahan dan penyandingan menunjukkan kedua artikel itu menunjukkan sejumlah kemiripan. Merujuk pada tahun terbit kedua jurnal itu, Dewan Redaksi Litera menyimpulkan bahwa artikel Fathur Rokhman tidak asli,” tulis Redaksi Litera dalam surat balasan kepada YAS.
Dalam surat itu, Litera juga menyatakan bahwa Fathur Rokhman telah melanggar ketentuan yang diterapkan Jurnal Litera.
“Dalam ketentuan penulisan artikel untuk Jurnal Litera dinyatakan bahwa artikel harus asli, dalam arti belum pernah dipublikasikan dalam jurnal atau majalah lain,” imbuh Dewan Redaksi Litera.
Kendati menyatakan artikel Fathur Rokhman tidak asli, Litera mengaku tidak akan mencabut karya tulis itu. Hal itu dilakukan agar orang-orang masih bisa mengakses karya rektor Unnes yang diduga plagiat tersebut.
Terpisah YAS mengapresiasi sikap Litera yang dengan tegas menyatakan karya Fathur Rokhman tidak asli.
“Pengelola jurnal sejatinya terpisah dari perguruan tinggi. Mereka sangat dirugikan ketika ada tulisan yang sama pernah diterbitkan sebelumnya. Bukan masalah plagiarisme, tapi lebih kepada etika pengiriman. Sama seperti perusahaan media cetak yang tidak terima jika artikel yang dikirim ternyata sudah dimuat di media lain,” beber YAS.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Solopos
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
Jadwal Kereta Bandara YIA Sabtu 27 April 2024, Harga Tiket Rp20 Ribu
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement