Advertisement
PILKADA SERENTAK: Rekapitulasi Pilkada Bali Diwarnai Catatan Kejadian Khusus
Advertisement
Harianjogja.com, DENPASAR-Rapat pleno terbuka rekapitulasi hasil penghitungan suara Pilkada Bali 2018 di KPU provinsi setempat diwarnai catatan kejadian khusus karena terjadi selisih penggunaan empat surat suara di TPS 1 Desa Banjarangkan, Kabupaten Klungkung.
"Sebenarnya terhadap selisih empat lembar surat suara ini sudah dilakukan penelusuran sejak penghitungan suara di tempat pemungutan suara," kata Ketua KPU Provinsi Bali I Dewa Kade Wiarsa Raka Sandi di sela-sela rapat pleno rekapitulasi tersebut, di Denpasar, Minggu (8/7/2018).
Advertisement
Persoalan selisih empat surat suara dalam rapat pleno itu sebelumnya dikemukakan oleh Ketua Bawaslu Provinsi Bali Ketut Rudia. "Jumlah surat suara yang digunakan dengan jumlah suara sah dan tidak sah ada selisih empat di TPS tersebut, seharusnya ini sama. Bagaimana mekanisme penyelesaiannya," tanya Rudia.
Raka Sandi membenarkan bahwa di TPS 1 Desa Banjarangkan, Klungkung memang terjadi permasalahan selisih penggunaan empat surat suara, antara yang digunakan untuk pemilihan Pilgub Bali dengan Pemilihan Bupati Klungkung yang digelar serentak pada 27 Juni lalu.
"Dalam Peraturan KPU, terhadap surat suara yang kurang yang tidak bisa dibuktikan, itu memang tidak ada mekanismenya dalam regulasinya, sehingga sepakat sebagai bentuk pertanggungjawaban, tentu harus ditulis dalam formulir model DC2 yakni mengenai catatan kejadian khusus dalam rapat pleno," ujarnya.
Atas kejadian tersebut, diduga ada empat pemilih yang tidak memasukkan surat suara ke dalam kotak surat suara Pilkada Bali. Namun, empat pemilih itu memasukkan surat suara ke kotak suara Pemilihan Bupati Klungkung. Padahal, menurut dia, jajaran penyelenggara dan jajaran pengawas sudah bekerja dengan optimal.
Raka Sandi sependapat dengan masukan sejumlah peserta rapat pleno tersebut yang mengharapkan agar ke depan kotak suara desainnya transparan, sehingga bisa kelihatan ketika pemilih memasukkan surat suara.
"Dengan demikian, pengawas TPS dan KPPS bisa melihat dengan jelas, karena bisa saja pemilih sepertinya memasukkan surat suara, tetapi kenyataannya tidak," katanya.
Dalam rapat pleno rekapitulasi tersebut, pasangan nomor urut 1 Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace) yang memperoleh 1.213.075 suara (57,68%) itu, perolehan suaranya unggul sebesar 323.145 suara, dibandingkan pasangan nomor urut 2 Ida Bagus Rai Dharmawijaya-Ketut Sudikerta (Mantra-Kerta) yang memperoleh 889.930 suara (42,32%).
Pilkada Bali 2018 diikuti dua pasangan calon, yakni pasangan nomor urut 1 Wayan Koster-Tjok Oka Artha Ardhana Sukawati (Koster-Ace). Pasangan itu diusulkan atau diusung oleh empat parpol peraih kursi di DPRD Bali, yakni PDIP, Hanura, PAN, dan serta PKPI. Pasangan tersebut juga didukung PKB dan PPP.
Sementara, pasangan nomor urut 2 Ida Bagus Rai Dharmawijaya Mantra berpasangan dengan Wagub Bali Ketut Sudikerta. Paket Mantra-Kerta diusung oleh empat partai peraih kursi di DPRD Bali, yakni Golkar, Gerindra, Demokrat, dan Nasdem. Mereka juga didukung oleh PKS, PBB, dan Perindo.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Antara
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Tiga Ribu Lebih WNI Terjerat Online Scam Sejak 2021
- 66 Pegawai KPK Terlibat Pungli, Dua Rutan Dinonaktifkan
- Kerusakan Akibat Gempa Garut Terjadi di Empat Kabupaten, Terparah Bandung
- Perhatikan! Per 1 Mei 2024 Pengajuan Berkas Kasasi dan PK di MA Wajib Daring
- Pelatih Shin Tae-yong Diusulkan Dapat Gelar Kehormatan Warga Negara Indonesia
Advertisement
Asyik! 1.254 Anggota Bamuskal di Gunungkidul Kini Dicover BPJS
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Kerusakan Akibat Gempa Garut Terjadi di Empat Kabupaten, Terparah Bandung
- 66 Pegawai KPK Terlibat Pungli, Dua Rutan Dinonaktifkan
- Kabar Susunan Kabinet Prabowo, Gerindra: Belum Ada yang Resmi
- Tiga Ribu Lebih WNI Terjerat Online Scam Sejak 2021
- Mandi di Pantai, 2 Pelajar Ditemukan Meninggal Dunia
- 2 Penambang Tertimbun Galian Batubara, Basarnas Terjunkan Tim Evakuasi
- Prabowo Puji Jokowi: Betapa Besar Pak Presiden Siapkan Saya
Advertisement
Advertisement