Advertisement

Ada Jejak Keislaman Bung Karno di Masjid Istiqlal

Bhekti Suryani
Kamis, 12 April 2018 - 07:50 WIB
Bhekti Suryani
Ada Jejak Keislaman Bung Karno di Masjid Istiqlal Elite PDIP temui Imam Besar Masjid Istiqlal dialog tentang keislaman. - Okezone/Achmad Fardiansyah

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA - DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) bersilaturahmi ke imam besar Masjid Istiqlal. Partai moncong putih ini menyatakan ingin menggali keislaman Soekarno lewat Masjid Istiqlal.

Imam Besar Masjid Istiqlal Nasaruddin Umar mengaku terkejut mengetahui para pengurus DPP Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) akan menemuinya. Hal itu juga dirasakan ketika sebelumnya banyak tokoh besar lainnya datang ke Istiqlal untuk berbincang soal Islam dan Indonesia.

Advertisement

"Saya enggak tahu mimpi apa ini. Wakil Paus juga pernah ke sini. Ini contoh masjidnya Nabi, ada tokoh lintas agama. Nabi itu dekat dengan semua, dekat dengan kemanusiaan," kata Nasaruddin, di Masjid Istiqlal, Jakarta, Rabu (11/4/2018).

Menurut Nasaruddin, tanpa peran besar Soekarno atau Bung Karno, Indonesia dirasa sulit untuk memiliki masjid sebesar ini. "Ini masjid kita bersama. Tanpa Bung Karno kita enggak mungkin punya masjid sebesar ini. Istiqlal itu menjadi simbol Indonesia," katanya.

Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto mengatakan, kedatangannya ke Istiqlal untuk berdialog tentang keislaman, bertukar cerita tentang sejarah Istiqlal dan keislaman Presiden Soekarno. Pengurus DPP PDIP datang bersama pengurus Baitul Muslimin Indonesia (Bamusi).

Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri, kata Hasto, menugaskannya untuk bersilaturahmi serta menitipkan pesan agar disampaikan proses kaderisasi di internal PDIP mengajarkan keislaman serta sejarahnya.

"Di mana, Bung Karno juga selalu menegaskan artinya Islam. Islam yang berkemajuan, Islam nusantara yang berkemajuan untuk Indonesia raya," ujar Hasto.

Hasto juga meluruskan sejarah yang menjauhkan Bung Karno dengan Islam. Ia memberikan beberapa buku, di antaranya berjudul "Bung Karno, Islam, dan Pancasila" kepada Nasaruddin.

"Secara khusus kami menyerahkan buku tentang sejarah Bung Karno dengan Islam. Kalau kita lihat tentang kepemimpinan dan berbagai hal tentang tanggung jawab sosial. Makanya kami bagikan cetakannya ke seluruh perpustakaan dan SLTA," ujarnya.

Sementara Ketua DPP PDIP Rokhmin Dahuri menambahkan, kunjungan ini merupakan langkah menjaga persatuan NKRI. Sebab, syarat suatu bangsa untuk maju adalah harus bersatu dan merawat keberagaman.

"Enggak mungkin suatu negara akan maju, makmur, dan berdaulat tanpa persatuan dan kesatuan yang kokoh. Hal semacam ini, seperti Pak Sekjen katakan, akan terus dirawat PDIP," ujarnya.

Pada kesempatan itu, Nasaruddin Umar juga diundang PDIP dalam acara peletakan batu pertama masjid yang akan dibangun PDIP beberapa waktu ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Okezone

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

DIY Peroleh Kuota Transmigrasi untuk 16 KK di 2024

Jogja
| Kamis, 25 April 2024, 05:37 WIB

Advertisement

alt

Rekomendasi Menyantap Lezatnya Sup Kacang Merah di Jogja

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 07:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement