Advertisement
AGRESI MILITER BELANDA 1 : Siswa Sekolah Penerbang Adisutjipto Napak Tilas

Advertisement
Agresi Militer Belanda 1 diperingati dengan napak tilas oleh Siswa Sekolah Penerbang TNI AU Lanud Adisutjipto
Harianjogja.com, SLEMAN - Siswa Sekolah Penerbang (Sekbang) TNI AU Lanud Adisutjipto mengikuti napak tilas operasi udara pertama, penyerangan tiga kota di Base Ops Lanud Adisutjipto Jogja Rabu (29/7/2015) pukul 04.30 WIB. Pesawat Grob G 120 TP-A buatan Jerman dipakai untuk merepresentasikan pesawat Guntai dan Cureng.
Advertisement
Dalam napak tilas, siswa penerbang mensimulasikan dan teatrikal yang dilaksanakan para siswa instruktur penerbang menggunakan pakaian kadet penerbang di era Agresi Militer Belanda I.
Mereka memerankan adegan, setelah mendapat perintah dari Perwira Operasi Komodor Udara Halim Perdanakusuma Jakarta, kemudian menggelar briefing singkat serta dilanjutkan dengan pelaksanaan misi operasi rahasia atas perintah.
Misi itu merupakan perintah, Kepala Staf Angkatan Udara Komodor S. Suryadharma sebagai reaksi balasan terhadap agresi Militer Belanda I yang melaksanakan serangan udara di wilayah RI termasuk pangkalan udara di Jawa dan Sumatera.
Para siswa instruktur penerbang memerankan peristiwa pesawat Guntai dengan Kadet Penerbang Muljono dan juru tembak Abdulracman menyerang kota Semarang. Kemudian dua pesawat Cureng diterbangkan Kadet Penerbang Sutardjo Sigit dan juru tembak Sutardjo untuk menyerang Salatiga.
Sedangkan Kadet Suharnoko Harbani dan juru tembak Kaput menyerang benteng pertahanan Belanda di Ambarawa. Dalam napak tilas, mereka berangkat dari Lanud Adisutjipto atau Maguwo, untuk menggambarkan saat Agresi Militer 67 tahun pada Selasa 29 juli 1947 silam.
Danlanud Adisutjipto, Marsma TNI Imran Baidirus menjelaskan serangan udara ketika itu memperlihatkan kegigihan, keuletan, ketangguhan, keyakinan dan semangat juang para pendahulu TNI AU dalam mengemban tugas mempertahankan NKRI. Para kadet ketika itu masih berusia belia.
"Di tengah keterbatasan yang dimiliki oleh rintisan Sekolah Penerbang TNI AU ketika itu, para tentara langit tetap mampu menunjukkan darma bhakti terbaiknya sebagai bentuk eksistensi AU dalam menjaga NKRI," terangnya dalam rilis Rabu (29/7/2015).
Melalui napak tilas diharapkan agar generasi penerus TNI AU meneladani jiwa patriotisme dan rasa nasionalisme para pelaku serangan udara. "Kemudian diimplementasikan dalam tugas sesuai dengan fungsi dan peran mereka," tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Penerima Bansos Terlibat Judol, Wakil Ketua MPR: Layak Diganti
- Top Ten News Harianjogja.com, Sabtu 12 Juli 2025: Dari Tom Lembong Sampai Harganas
- Pangkas Birokrasi Federal, Donald Trump Pecat 1.300 Pegawai Departemen Luar Negeri
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
Advertisement

Jalan Trisik Penghubung Jembatan Pandansimo di Kulonprogo Rusak Berat Akibat Truk Tambang
Advertisement
Tren Baru Libur Sekolah ke Jogja Mengarah ke Quality Tourism
Advertisement
Berita Populer
- BGN Minta Anggaran Makan Bergizi Gratis Ditambah Jadi Rp335 Triliun
- Polda Metro Jaya Targetkan Penyelidikan Kasus Kematian Diplomat Staf Kemenlu Rampung dalam Sepekan
- Hasil Penulisan Ulang Sejarah Bakal Diuji Publik 20 Juli 2025
- Tersangka Korupsi Minyak Mentah Riza Chalid Diduga Sudah Berada di Singapura, Kejagung Masukkan ke Daftar Cekal
- Kasus Chromebook, Kejaksaan Agung Menggeledah Kantor GoTo dan Menyita Ratusan Dokumen
- Jumlah Penduduk Indonesia Capai 286,69 Juta Jiwa per Juni 2025, Terbanyak Laki-Laki
- Jaksa Sebut Tom Lembong Tak Terima Uang, Tapi Kebijakannya Untungkan 10 Pihak
Advertisement
Advertisement