Advertisement
Gunung Merapi 'Batuk' Lagi, Disertai Gemuruh dan Hujan Abu
Advertisement
Harianjogja.com, SLEMAN - Gunung Merapi kembali menunjukkan peningkatan aktifitasnya, Minggu (20/4/2014) pagi. Letusan skala kecil terjadi sekitar pukul 04.26 WIB hingga 04.40 WIB.
Petugas Pemantau Gunung Merapi (PGM) Kaliurang, Sleman, Mbah Pecut menjelaskan peningkatan aktifitas itu terjadi sekitar 14 menit. Dalam pantauannya, letusan kecil itu berlangsung antara pukul 04.26 WIB hingga 04.40 WIB.
Advertisement
Terjadi gemuruh disertai dengan gempa yang terasa di sekitar lereng Merapi. Meski demikian, saat kejadian kondisi Merapi tengah berkabut. Sehingga dari PGM Kaliurang, kata dia, tidak bisa terpantau dengan jelas tak terkecuali tingginya asap sulfatara.
"Kebetulan saat aktifitas berlangsung, kondisinya berkabut jadi rapet [tidak bisa terlihat jelas]. Disertai dengan gempa dan gemuruh saat itu," terangnya saat dihubungi Harianjogja.com, Minggu (20/4/2014) pagi.
Pria bernama lengkap Lasiman ini menambahkan asap tebal itu dari pantauannya lebih dominan ke arah barat daya terutama di kawasan Magelang, Jawa Tengah.
Dampak dari letusan kecil itu mengakibatkan hujan abu di sekitar lereng Merapi terutama di wilayah barat seperti Kinahrejo bagian atas. "Ada sedikit hujan abu di bagian barat. Kondisi saat ini terpantau Mandali [aman terkendali]. Status masih normal," ungkapnya.
Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian dan Geologi (BPPTKG) biasa menyebut dengan kebiasaan 'batuk' Merapi akhir-akhir dengan istilah letusan freatik. Letusan itu lebih kerap diterjemahkan oleh BPPTKG disebabkan karena adanya gempa tektonik dari daerah lain. (Sunartono/JIBI/Harian Jogja)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- BNN Ungkap Wilayah Pesisir dan Perbatasan Rawan Peredaran Narkoba, Begini Polanya
- Seorang Perawat Rumah Sakit di Cirebon Diduga Lecehkan Remaja Disabilitas, Polisi Periksa 11 Saksi
- Mensos Usahakan Siswa Lulusan Sekolah Rakyat Dapat Beasiswa
- Dukung Pengamanan Kejaksaan oleh TNI, Wakil Ketua Komisi 1 DPR: Untuk Efektifkan Penegakan Hukum
- Ledakan di Garut Tewaskan 13 Orang, Prosedur Pemusnahan Amunisi Harus Dievaluasi
Advertisement

Gunakan APBD, Sejumlah SMP dan SD di Kulonprogo Direnovasi Tahun Ini
Advertisement
Advertisement
Berita Populer
- Microsoft Larang Pekerjanya Gunakan DeepSeek, Ini Alasannya
- Libur Panjang Waisak: Ruas Tol Jagorawi Berlakukan Contraflow Hari Ini
- Gunung Semeru Erupsi Lagi, Semburkan Material Vulkanik 700 Meter
- Mahasiswa Pengunggah Meme Tak Senonoh Bergambar Prabowo dan Jokowi, Polri: Proses Hukum Sudah Sesuai Prosedur
- 75.887 Jemaah Calon Haji Telah Diberangkatkan ke Tanah Suci
- Pemerintah Afghanistan Haramkan Permainan Catur
- Respons ITB Terkait Mahasiswanya Jadi Tersangka Seusai Unggah Meme Prabowo dan Jokowi
Advertisement