Advertisement

BENTROKAN SUPORTER PSIS : Tujuh Siswa Suporter Bola Absen UN

Redaksi Solopos
Senin, 06 Mei 2013 - 17:46 WIB
Jumali
BENTROKAN SUPORTER PSIS : Tujuh Siswa Suporter Bola Absen UN

Advertisement

[caption id="attachment_403636" align="alignleft" width="370"]http://www.harianjogja.com/baca/2013/05/06/bentrokan-suporter-psis-tujuh-siswa-suporter-bola-absen-un-403635/psis-yg-msh-ditahan-di-klampok" rel="attachment wp-att-403636">http://images.harianjogja.com/2013/05/PSIS-yg-msh-ditahan-di-Klampok.jpg" alt="" width="370" height="277" /> Kondisi saat suporter PSIS masih tertahan di Desa Klampok, Godong, Purwodadi pascabentrok dengan warga, Senin (6/5/2013). (JIBI/SOLOPOS/Istimewa)[/caption]

SEMARANG-Dinas Pendidikan Kota Semarang mencatat sebanyak tujuh siswa sekolah dasar (SD) absen pada pelaksanaan hari pertama ujian nasional (UN) akibat bentrok suporter dan warga di Purwodadi.

Advertisement

"Ada tujuh siswa yang dilaporkan ikut suporter menonton bola di Purwodadi. Mereka tertahan di sana akibat bentrok sehingga tidak bisa ikut UN," kata Kepala Disdik Kota Semarang Bunyamin di Semarang, Senin (6/5/2013).

Ia menjelaskan ketujuh siswa yang ikut suporter menonton sepakbola itu, terdiri atas dua siswa SD di Kecamatan Pedurungan, dua siswa SD di Kecamatan Semarang Barat, serta tiga siswa SD di Kecamatan Semarang Timur.

Para suporter dari Semarang berangkat menonton pertandingan antara PSIS dan Persipur pada Minggu (5/5) sore, tetapi pulangnya di Kecamatan Godong, Purwodadi, Grobogan, terlibat bentrok dengan warga.

Bentrok terjadi usai pertandingan PSIS dengan Persipur yang berakhir imbang 0-0. Akibat bentrok yang terjadi sejak Minggu (5/5) malam hingga Senin (6/5) siang, para suporter tertahan di Desa Godong, Purwodadi.

Dalam rombongan suporter PSIS itu, terdapat anak-anak dan remaja, termasuk siswa SD yang seharusnya mengikuti UN yang dimulai Senin ini. Akibatnya, mereka tidak bisa mengikuti pelaksanaan hari pertama UN SD.

Menurut Bunyamin, para siswa SD yang tidak bisa ikut UN karena tertahan tidak bisa pulang ke Semarang akibat bentrok suporter dan warga itu diberi kesempatan mengikuti UN susulan yang dimulai minggu depan.

"Kami tetap memfasilitasi ikut UN susulan karena itu hak mereka. Ya, mereka nanti ikut susulan hanya untuk Bahasa Indonesia, absennya kan hari ini. Mulai besok (7/5), mereka tetap ikut UN seperti biasa," katanya.

Berkaitan dengan siswa yang absen pada pelaksanaan hari pertama UN, ia menyebutkan total sebanyak 39 anak dari jumlah peserta UN yang mencapai 25.541, tetapi alasannya bervariasi, seperti sakit dan keperluan keluarga.

"Yang dilaporkan ikut suporter itu hanya tujuh siswa. Kemungkinan, bisa lebih karena orang tua tidak menjelaskan alasan ketidakhadirannya kepada sekolah. Kami kan hanya menerima laporan dari sekolah," kata Bunyamin.

Sebelumnya, dua siswa SD PL Tarsisius, yakni Nur Santoso dan Ferdian terpaksa tidak ikut hari pertama UN akibat bentrok suporter dan warga yang mengakibatkan mereka tertahan di Godong, Purwodadi, Grobogan.

Mereka berdua baru sampai di Semarang pada Senin (6/5) sekitar pukul 09.30 WIB dan menyempatkan berangkat sekolah, tetapi pelaksanaan UN sudah usai sehingga mereka disarankan mengikuti UN susulan pada minggu depan.

Selain mereka, ada Dani (13) siswa SD Bangunsari Semarang yang juga tak bisa ikut UN karena terjebak dalam bentrok itu. Dani baru pulang bersama rombongan suporter lain, Senin (6/5), dengan pengawalan polisi dan TNI.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Advertisement

Harian Jogja

Berita Terkait

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Tempat Parkir Pantai Krakal Kini Mangkrak dan Ditumbuhi Rumput Liar, Begini Kata Pemkab

Gunungkidul
| Senin, 11 Desember 2023, 15:57 WIB

Advertisement

alt

Cari Tempat Seru untuk Berkemah? Ini Rekomendasi Spot Camping di Gunungkidul

Wisata
| Rabu, 06 Desember 2023, 20:27 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement