Advertisement
Sandiaga Uno Sebut Pengusiran Dirinya Bukan Pertama Kali
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Calon Wakil Presiden nomor urut 02 Sandiaga Uno menegaskan, dirinya tidak sedang berlagak menjadi korban alias play victim terkait kasus pemasangan poster yang bernada pengusiran dirinya dari Pasar Tanah, Labuan Batu, Sumatera Utara. Pemasangan poster itu sempat dikabarkan sebagai rekayasa.
Isu tersebut ramai diperbicangkan pada linimasa Twitter dengan menggunakan tagar #SandiwaraUno. Banyak yang menilai kalau penolakan itu hanya sebuah rekayasa yang dibuat oleh tim kampanye Sandiaga Uno.
Advertisement
Menanggapi hal tersebut, Sandiaga menegaskan insiden itu benar terjadi tanpa adanya rekayasa. Bahkan, kata Sandiaga, aksi penolakan seperti itu juga dialaminya saat dirinya sedang berkampanye untuk Pilkada DKI 2017.
"InsyaAllah apa yang terjadi itu apa adanya. Saya sampaikan bahwa itu bukan terjadi sekali saja, waktu di DKI juga sudah terjadi," kata Sandiaga di Hotel Ambhara, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu (12/12/2018).
Sandiaga mengungkapkan kala itu ada salah satu wartawan yang mewawancarainya dengan mengenakan kaos bertuliskan Ahok atau Basuki Tjahaja Purnama yang tak lain ialah lawannya saat Pilkada DKI 2017.
Menanggapi hal tersebut Sandiaga meyakini kalau dirinya akan selalu membuka tangan bahkan untuk pendukung rivalnya.
"Ini adalah bagian dinamika kontestasi kita," ujar Sandiaga.
"Kita jangan terlalu menanggapi, tapi itu merupakan satu karunia menurut saya, dan kita bisa mendengar karena saya percaya semuanya itu untuk mempersatukan bangsa.”
Untuk diketahui, pedagang pasar Tanah Labuan Batu, Sumatera Utara meminta Calon Wakil Presiden Sandiaga Uno kembali ke Jakarta dan pulang. Mereka kesal lantaran merasa dipecah belah karena pilpres.
Menyuruh Sandiaga pulang, para pedagang menuliskannya di sebuah poster putih yang tergantung di etalase gubuk dagangan. Kejadian itu, Selasa (11/12/2018) hari ini.
Akan tetapi peristiwa tersebut malah disebut sebagai rekayasa yang dibuat oleh tim Sandiaga sendiri untuk membingkai seolah-olah benar ada penolakan yang terjadi di masyarakat.
Hal itu disampaikan salah satu juru bicara Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo atau Jokowi - Maruf Amin,Ace Hasan Syadzily.
"Coba diliat secara seksama, video bahwa ada orang yang disuruh orang yang mengaku disuruh untuk memasang tulisan itu, itu kan jelas sekali dari playing victim, by design," kata dia, Rabu (12/12/2018).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
- Garuda Selangkah Lagi Menuju Paris, Ini Fakta tentang Olimpiade Melbourne 1956
- Satu Kemenangan Lagi menuju Olimpiade Paris, STY: Percayai Saya, Ikuti Saya!
- Koalisi Berkah Pecah, Hari Wuryanto Bakal Maju sebagai Calon Bupati Madiun 2024
- Garuda Muda Wajib Waspada, 3 Pemain Uzbekistan Bermain di Prancis dan Rusia
Berita Pilihan
- Siap-Siap! Penerapan SLFF di Tol Sebelum Oktober 2024
- Ditanya soal Kemungkinan Maju di Pilkada, Kaesang Memilih Ini
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
Advertisement
LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Penetapan Caleg Terpilih di DIY Menunggu BRPK Mahkamah Konsitusi
- Surya Paloh Enggan Jadi Oposisi dan Pilih Gabung Prabowo, Ini Alasannya
- Izin Tinggal Peralihan Jembatani Proses Transisi Izin Tinggal WNA di RI
- Satuan Pendidikan Diwajibkan Memperhatikan Kebutuhan Siswa dengan Kondisi Khusus
- Gaji Prabowo-Gibran Saat Sudah Menjabat, Ini Rinciannya
- Iuran Pariwisata Masuk ke Tiket Pesawat, Ini Kata Menteri Pariwisata
- KASD Sebut Penggantian Istilah dari KKB ke OPM Ada Dampaknya
Advertisement
Advertisement