Advertisement
Hati-Hati, Kecanduan Air Rebusan Pembalut Bisa Bikin Perilaku Menyimpang
Ilustrasi pembalut. - shutterstock
Advertisement
Harianjogja.com, SEMARANG - Sejumlah anak di Jawa Tengah belakangan marak kecanduan air rebusan pembalut yang sensasinya dianggap seperti mengonsumsi narkoba.
Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jateng mengajak semua pihak ikut berperan aktif menangani kasus anak-anak kecanduan minum air rebusan pembalut wanita. Meski tidak masuk dalam daftar zat adiktif yang dilarang undang-undang, namun air rebusan pembalut disebut bisa menimbulkan efek fly hingga kecanduan.
Advertisement
“Ini menjadi keprihatinan, karena kalau enggak ditangani (BNN), siapa yang menangani? Kabid Brantas BNN Jateng menemukan kok ada anak merebus pembalut pada mabuk, itu rasanya seperti mendekati pakai sabu. Itulah yang membuat Kabid Brantas bukan soal hukum lagi, tapi bagaimana masyarakat ini bisa teredukasi,” kata psikolog Indra Dwi Purnomo, Kamis (8/11/2018).
Dosen Fakultas Psikologi Universitas Katholik (Unika) Soegijapranoto Semarang itu mengatakan, air rebusan pembalut tak hanya membahayakan kesehatan juga berdampak pada perilaku menyimpang. Anak-anak akan mudah kehilangan konsentrasi dan kesadaran. Bahkan, jika kebiasaan buruk itu tak segera ditanggulangi juga bisa berujung pada tindak kriminal.
BACA JUGA
"Mereka memang ada yang berhalusinasi, ada yang mengatakan fly. Tapi data eviden dari Dinas Kesehatan mengenai kandungan bahan kimia dalam gel pembalut kita belum tahu. Mungkin itu bisa masuk zat adiktif lainnya, cuma ini perlu didalami lagi,” tukas Indra.
Dia mengaku bekerjasama dengan BNN Jateng untuk menangani anak-anak pecandu air rebusan pembalut wanita yang tersebar di beberapa daerah. Mereka berusia 13-16 tahun yang berasal dari daerah-daerah pinggiran seperti Rembang, Pati, Purwodadi, Kudus, dan Semarang bagian timur.
Sementara itu, Kepala Bidang Pemberantasan Badan Narkotika Nasional Provinsi (BNNP) Jawa Tengah, AKBP Suprinarto, menuturkan, perlu pelibatan lintas instansi agar bisa menangani anak-anak pecandu pembalut rebus. Pemerintah harus hadir agar tak semakin banyak anak yang menjadi korban sekaligus pelaku eksperimen mencari kesenangan sesaat tersebut.
“Untuk kandungan gel, bahan kimianya apa saja perlu departemen lain yang meneliti. Termasuk anak-anak ini kan rata-rata karena kurang hiburan, mereka butuh kesenangan. Maka perlu lokasi wisata untuk refreshing, itu tentu oleh departemen yang berbeda lagi. Lalu dari pihak keluarga juga harus ikut berperan, dan ini kan ada departemen tersendiri yang menangani,” bebernya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Okezone.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
Advertisement
Jadwal KRL Solo Jogja Terbaru Hari Ini, Selasa 28 Oktober 2025
Advertisement
Desa Wisata Adat Osing Kemiren Banyuwangi Masuk Jaringan Terbaik Dunia
Advertisement
Berita Populer
- Jadwal SIM Keliling Ditlantas Polda DIY Hari Ini, 27 Oktober 2025
- Jadwal KA Prameks Terbaru Hari Ini, Senin 27 Oktober 2025
- Jadwal SIM Keliling di Bantul Hari ini, Senin 27 Oktober 2025
- Update! Jadwal KRL Jogja Solo Hari Ini, Senin 27 Oktober 2025
- Jadwal SIM Keliling di Gunungkidul Hari Ini, Senin 27 Oktober 2025
- Jadwal DAMRI Menuju Bandara YIA Hari Ini
- Jadwal SIM Keliling di Kulonprogo Hari Ini, Senin 27 Oktober 2025
Advertisement
Advertisement



