Advertisement
Gara-Gara Tradisi Makan Anjing, Indonesia Disorot Dunia
Advertisement
Harianjogja.com, JAKARTA- Tradisi makan anjing yang masih ada di Indonesia disorot warga internasional.
Satu juta warga Australia dan negara lain menandatangani petisi agar pemerintah Indonesia bisa menyetop kebiasaan sejumlah kelompok masyarakat yang memakan daging anjing dan kucing.
Advertisement
Petisi tersebut, seperti diberitakan The Sydney Morning Herlad, Selasa (6/11/2018), diserahkan langsung oleh aliansi internasional bernama Dog-Meat Free Indonesia kepada Konsulat Jenderal RI Heru Hartanto Subolo di Maroubra, Sydney.
Aliansi itu sendiri terdiri dari organisasi lokal maupun internasional seperti Animal Friends Jogja, Jakarta Animal Aid Network, Four Paws, Change for Animals Foundation, Animals Asia Foundation, dan Humane Society International (HIS).
“Petisi ini mempresentasikan sedikitnya sejuta anjing dan ribuan kucing, sesuai estimasi kami, yang telah dibunuh di Indonesia guna dikonsumsi. Konsulat Jenderal RI menerima petisi kami dan mau mendiskusikan isu ini,” kata Juru Bicara HSI Georgie Dolphin.
Satu juta warga Australia dan negara lain menandatangani petisi agar pemerintah Indonesia bisa menyetop kebiasaan sejumlah kelompok masyarakat yang memakan daging anjing dan kucing.
Berkas petisi yang sama juga diberikan aliansi tersebut kepada kedutaan besar Indonesia di London Inggris, Washington DC Amerika Serikat, dan Istana Kepresidenan Jakarta.
Ia menuturkan, hanya sebagian kecil masyarakat Indonesia yang mengonsumsi daging anjing maupun kucing.
Namun, kata Georgie, perdagangan hewan tersebut memengaruhi seluruh komunitas yang hidup di tengah ancaman risiko penyakit seperti rabies.
“Tak hanya itu, kerap kali juga hewan-hewan itu dicuri oleh pelaku bersenjata, yang tentunya membahayakan manusia,” tukasnya.
Ia menuturkan, Februari 2018, sejumlah pejabat Kota Tomohon, Sulawesi Utara—daerah dengan tingkat konsumsi daging anjing serta kucing terbilang tinggi di Indonesia—menemui perwakilan aliansi tersebut.
Dalam pertemuan itu, para pejabat tersebut berjanji mengakhiri perdagangan maupun pembantaian anjing serta kucing di daerahnya.
“Mereka berjanji menutup apa yang disebut sebagai ‘pasar ekstrem’ di Tomohon. Bulan Agustus, kami juga bertemu pejabat Kementerian Pertanian Indonesia di Bogor. Mereka juga mendukung pelarangan perdagangan, dan menolak serifikasi veteriner (kesehatan hewan) untuk daging anjing serta kucing,” jelasnya.
Namun, kata dia, pada bulan September, pihaknya justru berhasil merekam adegan baru pembantaian anjing serta kucing di daerah Tomohon.
“Jadi, kami membuat petisi internasional ini, agar pemerintah Indonesia benar-benar menepati janjinya, menyetop perdagangan dan pembantaian anjing serta kucing.”
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Sumber : Suara.com
Berita Lainnya
Berita Pilihan
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Dugaan Pelanggaran Wewenang, Wakil Ketua KPK Laporkan Anggota Dewas
- 66 Pegawai KPK Pelaku Pungutan Liar di Rumah Tahanan Dipecat
- Wapres Maruf Amin Sebut Tak Perlu Ada Tim Transisi ke Pemerintahan Prabowo-Gibran
- WhatsApp Bocor, Israel Dikabarkan Gunakan Data untuk Serang Rumah Warga Palestina
Advertisement
Advertisement
Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali
Advertisement
Berita Populer
- Menhub Kunker ke Jepang: Indonesia Tingkatkan Kerja Sama Bidang Transportasi
- Pejabat Kementerian ESDM Diperiksa Terkait Korupsi Timah Triliunan Rupiah
- Wakil Presiden Dijadwalkan Membuka Rakernas Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting
- Jamaika Resmi Mengakui Kedaulatan Palestina
- Anies-Muhaimin Hadir di Penetapan KPU, Pakar UGM: Ada Peluang Ikut Koalisi Prabowo
- Meningkatkan Perlindungan dari Penyakit Menular, Jemaah Calon Haji Disarankan Vaksin
- Wanita 60 Tahun Lolos ke Kontes Miss Argentina karena Tampak Awet Muda
Advertisement
Advertisement