Advertisement

Saat Naik Tiang Bendera, Joni Mengaku Sempat Kelelahan di Tengah Jalan

Newswire
Sabtu, 18 Agustus 2018 - 20:37 WIB
Kusnul Isti Qomah
Saat Naik Tiang Bendera, Joni Mengaku Sempat Kelelahan di Tengah Jalan Yohanis Gama Marschal Lau didampingi orang tuanya menuju Jakarta, Sabtu (18/8/2018). - Ist/Facebook @aloisweha

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA-Joni yang memiliki nama lengkap Yohanes Ande Kalla menceritakan aksinya yang memanjat tiang bendera untuk membetulkan tali tersangkut saat upacara peringatan HUT Ke-73 RI di Pantai Motaain, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Rupanya saat peristiwa tersangkutnya tali bendera itu, Joni sedang tak berada di lapangan upacara melainkan sedang di pos kesehatan. Siswa SMP berumur 14 tahun itu mengaku mengalami sakit perut sehingga ia memilih beradw di posko kesehatan.

Advertisement

"Saya sakit perut terus naik ke [pos] kesehatan," kata Joni saat diundang Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi di Gedung Kemenpora, Senayan, Jakarta Pusat, Sabtu (18/8/2018).

Saat di posko kesehatan itu, Joni mendengar Wakil Bupati Belu yang menjadi inspektur upacara meminta siapa saja untuk membetulkan tali yang tersangkut itu. Mendengar pengumuman itu, Joni langsung bangkit, melepaskan sepatunya lalu berlari menuju tiang bendera.

"Terdengar Bapak Wakil Bupati bilang siapa yang bisa naik tiang bendera ini. Saya langsung buka sepatu, langsung naik tiang bendera," cerita Joni.

Saat memanjat, Joni mengaku tidak memikirkan apa-apa, bahkan tak terpikirkan perutnya yang sedang sakit sebelumnya. Dia hanya ingin agar tali yang putus tersebut bisa dibetulkan agar Merah Putih bisa naik ke atas tiang dan berkibar dengan sempurna.

"Enggak pikirkan apa-apa, lari buka sepatu, langsung naik," katanya.

Saat Joni memanjat, ia mengaku diteriaki banyak orang yang memintanya segera turun. Namun, ia mengabaikan teriakan-teriakan itu dan melanjutkan upayanya menuju ke atas. Ia sempat berhenti di tengah tiang yang tingginya mencapai 12 meter itu.

"Naik sampai tengah berhenti tarik nafas, sampai di atas talinya digigit supaya talinya turun biar bisa ngibarin bendera merah putih," tutur Joni.

Mendengar cerita Joni, Menpora Imam Nahrawi mengapresiasinya. Ia menganggap Joni sebagai pahlawan yang berjuang agar Merah Putih tetap berkibar di daerah perbatasan, apalagi berbatasan dengan negara yang pernah menjadi bagian dari Indonesia, yakni Timor Leste.

"Kita bersukur siang ini bertemu pahlawan kita anak muda yang sangat heroik untuk merah putih tentu anugerah Tuhan yang luar biasa," kata Imam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Okezone

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Penyair Joko Pinurbo Wafat, Jenazah Disemayamkan di PUKJ Bantul

Bantul
| Sabtu, 27 April 2024, 11:07 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement