Advertisement

Angka Kemiskinan Bisa Ditekan Hingga 9,3%, Asal...

Newswire
Jum'at, 03 Agustus 2018 - 20:37 WIB
Kusnul Isti Qomah
Angka Kemiskinan Bisa Ditekan Hingga 9,3%, Asal... Menteri Sosial (Mensos) Idrus Marham - JIBI

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA-Menteri Sosial Idrus Marham memproyeksikan angka kemiskinan bisa ditekan lebih rendah lagi hingga 9,3% jika program-program pemerintah dilaksanakan secara efektif, produktif dan selektif.

"Ke depan kami berkomitmen dan memiliki pemahaman bersama bahwa program yang ada sekarang ini, apakah itu PKH, Rastra, KIS, KIP kalau dilakukan secara efektif, produktif dan selektif kita proyeksikan bisa menekan angka kemiskinan menjadi 9,3 persen," kata Mensos di Jakarta, Jumat (3/8/2018).

Advertisement

Mensos saat memimpin rapat koordinasi terkait penyaluran bantuan sosial dengan pejabat di Kemensos dan para pimpinan Himpunan Bank Negara (Himbara) dan Bulog mengatakan dalam upaya mencapai target penurunan kemiskinan tersebut maka peserta rapat menyepakati bahwa semuanya siap melaksanakan perannya yang terbaik.

"Kami sepakat, Himbara siap, Bulog juga siap melakukan upaya dalam menyalurkan rastra yang berkualitas baik," katanya.

Untuk pemerataan bansos hingga daerah-daerah yang terpencil, menurut dia, secara konspetual sudah dilakukann pemerintahan Presiden Joko Widodo lewat Nawa Cita, yaitu membangun dari pinggiran.

"Sudah dari pinggir dalam arti daerah terpencil, dari pinggir berarti status ekonominya kurang, yaitu orang miskin, yang pendidikannya belum maju bukan hanya secara fisik saja. Ini kita sudah lakukan," ujar Idrus.

Untuk memperluas jangkauan bansos tersebut, menurut dia, akan melibatkan pihak-pihak, seperti TNI dan Polri, misalnya di daerah Papua.

Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) terjadi penurunan angka kemiskinan di Indonesia sebesar 630.000 orang menjadi 25,95 juta orang atau 9,82% per Maret 2018 dibandingkan per September 2017 (26,58 juta orang atau 10,12%).

Persentase angka kemiskinan sebesar 9,82% per Maret 2018 tersebut, merupakan angka terendah sepanjang sejarah Republik Indonesia.

Capaian itu, menurut BPS, disebabkan antara lain bantuan sosial meningkat 87,6%, seperti Program Keluarga Harapan (PKH), Bantuan Pangan Non-Tunai (BPNT), dan Beras Sejahtera (Rastra) yang ada di Kementerian Sosial.

Jumlah penerima PKH pada 2017 sebanyak enam juta Keluarga Penerima Manfaat (KPM) dan meningkat hingga 10 juta KPM pada 2018.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

LITERASI KESEHATAN: Warga Lansia Diminta Bijak Memilih Jenis Olahraga

Gunungkidul
| Jum'at, 26 April 2024, 22:07 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement