Advertisement

Naik Megapro, PNS Wonogiri Tersambar Batara Kresna di Pelintasan Berpalang Pintu

R Bony Eko Wicaksono
Senin, 09 Juli 2018 - 17:18 WIB
Nina Atmasari
Naik Megapro, PNS Wonogiri Tersambar Batara Kresna di Pelintasan Berpalang Pintu Ilustrasi kecelakaan kereta api.(phoenixsum.co.za)

Advertisement

Harianjogja.com, SUKOHARJO -- Kecelakaan melibatkan kereta api dan sepeda motor terjadi di Sukoharjo. Seorang pegawai negeri sipil (PNS) Wonogiri, Suwandi, tertabrak  railbus Batara Kresna jurusan Solo-Wonogiri di perlintasan berpalang pintu tanpa penjaga di Kampung Clangap, Kelurahan Begajah, Sukoharjo, Senin (9/7/2018) sekitar pukul 07.00 WIB.

Informasi yang dihimpun Solopos.com, jaringan Harianjogja.com, Senin, saat kejadian Suwandi mengendarai sepeda motor dinas Honda Megapro berpelat nomor AD 9824 RG dari arah timur menuju barat. Dia melewati perlintasan berpalang pintu tanpa penjaga menuju jalan Solo-Sukoharjo.

Advertisement

Tanpa dia sadari dari arah utara melaju railbus Batara Kresna dari Solo menuju Wonogiri. Lokomotif kereta api menyambar  sepeda motor yang dikendarai Suwandi.

“Korban terpental di sisi barat rel kereta api. Ada luka di bagian kepala namun saya tidak tahu apakah luka ringan atau berat,” kata seorang saksi mata, Nugroho, saat berbincang dengan Solopos.com, Senin.

Suwandi terkapar di pinggir rel kereta api dan meringis kesakitan. Warga setempat dan pengguna jalan lain lantas membawa Suwandi ke RSUD Ir. Soekarno untuk mendapatkan perawatan medis. Saat kejadian, arus lalu lintas di sekitar lokasi cukup sepi.

Railbus Batara Kresna sempat berhenti beberapa menit setelah kejadian itu. “Mungkin korban tak mendengar bunyi klakson kereta api. Bisa jadi, korban tergesa-gesa hendak berangkat menuju kantor di Wonogiri,” ujar dia.

Perlintasan berpalang pintu di lokasi kejadian itu tak dijaga petugas. Padahal, arus lalu lintas saat pagi hari atau sore hari cukup ramai. Warga setempat harus menyeberang rel jika hendak menuju Sukoharjo Kota atau Wonogiri.

Nugroho meminta agar sejumlah perlintasan palang pintu yang kondisi arus lalu lintasnya ramai dijaga petugas. “Harus ada penjaga yang setiap hari menutup palang pintu. Batara Kresna hanya beroperasi dua kali dalam sehari sehingga petugas bisa mengatur waktu bertugas,” papar dia.

Kecelakaan kereta api kerap terjadi di jalur rel Solo-Wonogiri. Kali terakhir, seorang pamong Desa Gentan, Kecamatan Bendosari, Paiman, tertabrak railbus Batara Kresna pada akhir Oktober 2017. Kasus kecelakaan ini dipengaruhi masih banyaknya perlintasan palang pintu tanpa dijaga di sepanjang jalur rel.

Sementara itu, KBO Satlantas Polres Sukoharjo, Iptu Suyono, mewakili Kasatlantas Polres Sukoharjo, AKP Zamroni, mengatakan bakal berkoordinasi dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Sukoharjo dan PT KAI Daerah Operasional (Daop) VI untuk membahas penanganan perlintasan pintu tanpa penjaga.



Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Solopos

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Rute Bus Trans Jogja, Cek di Sini, Jangan Salah Pilih

Jogja
| Jum'at, 29 Maret 2024, 04:17 WIB

Advertisement

alt

Mengenal Pendopo Agung Kedhaton Ambarrukmo, Kediaman Sultan Hamengku Buwono VII

Wisata
| Senin, 25 Maret 2024, 20:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement