Advertisement

Ingat, Mulai 1 Agustus Kendaraan Melebihi Muatan akan Kena Tilang

Newswire
Rabu, 04 Juli 2018 - 14:37 WIB
Kusnul Isti Qomah
Ingat, Mulai 1 Agustus Kendaraan Melebihi Muatan akan Kena Tilang Ilustrasi penertiban angkutan barang. - JIBI/Nicolous Irawan

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA-Kementerian Perhubungan mengingatkan 1 Agustus 2018 merupakan dimulainya pengenaan tilang kepada kendaraan yang melebihi angkutan barang dan kelebihan ukuran.

"Kita tidak akan mentolerir lagi ada kendaraan yang kelebihan muatan dan ukuran berada di jalanan karena merusak jalan dan menjadikan kendaraan membahayakan pengguna lain," kata Dirjen Perhubungan Darat Kementerian Perhubungan Budi Setiyadi usai penyerahan hasil akreditasi kepada 41 Unit Pelaksana Uji Berkala Kendaraan Bermotor (UPUBKB) di Jakarta, Rabu (4/7/2018).

Advertisement

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pada Selasa (3/7/2018) meluncurkan komitmen penertiban kendaraan angkutan barang overdimensi dan overloading (odol) yang juga Korlantas, Mahkamah Konstitusi, dan sejumlah asosiasi.

Dirjen Budi mengakui, selama ini banyak truk yang kelebihan muatan dan ukuran berseliweran di jalan tol dan nontol sehingga mengakibatkan jalan raya semakin padat, macet hingga merusak jalan.

Dibanding dengan negara di Asia lainnya seperti Vietnam, Malaysia dan India, kata dia, Indonesia termasuk negara yang belum bisa membenahi keberadaan truk bermuatan dan ukuran lebih yang berada di jalan raya.

"Kita malu sebenarnya sebagai negara yang belum bisa membenahi truk yang kelebihan bermuatan barang dan ukuran masih beredar dijalanan," kata dia.

Untuk itu, dia mengingatkan kepada perusahaan karoseri kendaraan bermotor yang belum memproduksi agar tidak lagi memproduksi kendaraan kelebihan ukuran, sementara yang sudah memproduksi kendaraan kelebihan ukuran harus disesuaikan.

"Kalau memang masih juga membandel ada undang-undang yang bisa menjerat pelanggar aturan," kata dia.

Dikatakan dia, akibat banyaknya angkutan barang melebihi kapasitas, negara alami kerugian sekitar Rp43 triliun per tahun uuntuk biaya perbaikan jalan rusak. Padahal pemerintah setiap tahun hanya menganggarkan Rp26 triliun untuk perbaikan jalan.

Demikian juga jika dilihat dari kecepatan, akibat truk kelebihan muatan barang dan ukuran, maka laju kendaraan hanya bisa mencapai 40 kilometer per jam dari yang seharusnya bisa mencapai 60-70 kilometer per jam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Komplotan Spesialis Pengganjal ATM di Gerai Ritel Modern Ditangkap Polresta Jogja

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 17:57 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement