Advertisement

Sempat Terputus karena Banjir, Jalur Alternatif Jember-Banyuwangi Kembali Dibuka

Newswire
Sabtu, 23 Juni 2018 - 14:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Sempat Terputus karena Banjir, Jalur Alternatif Jember-Banyuwangi Kembali Dibuka Ilustrasi banjir. - Bisnis Indonesia/Paulus Tandi Bone

Advertisement

Harianjogja.com, BANYUWANGI- Jalur alternatif Jember-Banyuwangi, Jawa Timur yang sempat terputus karena banjir bandang yang melanda daerah itu, Jumat (22/6/2018), dibuka kembali pada Sabtu (23/6/2018).

Bupati Banyuwangi Abdulah Azwar Anas di Banyuwangi, Sabtu, terus memantau penanganan banjir ini, khususnya yang terdampak langsung. Seperti akses jalan alternatif Jember - Banyuwangi via kawasan Gambor yang tertutup lumpur 50 cm segera dikeruk lumpurnya.

Advertisement

"Alat-alat berat Sabtu pagi mulai membersihkan lumpur. Dari keterangan BPBD, jalur alternatif ke Jember Sabtu sore sudah bisa dilewati," kata Anas.

Selain jalan, rumah-rumah yang tergenang lumpur dibantu pengerukannya secara manual. Berbagai unsur gabungan masyarakat turut membantu, mulai TNI, Polri, PNS, kalangan NU, perwakilan lintas agama, hingga relawan masyarakat.

"Ini yang membuat saya bangga, karena semua warga bergegas membantu masyarakat di empat dusun yang terdampak. Warga dari kecamatan lain bahkan juga ikut membantu yang dikoordinasikan oleh camatnya. Ini bentuk kolaborasi. Bahkan sudah banyak warga turun jadi relawan," kata Anas.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas tercatat meninjau lokasi terdampak hingga Jumat (22/6/2018) tengah malam. Selama dua jam, Anas keliling mengecek dapur umum, posko tanggap bencana, posko kesehatan, dan lokasi terdampak untuk melihat perkembangan penanganan pascabanjir.

"Saya ingin melihat kondisi pascabanjir, dan memastikan semuanya cepat ditangani. Apalagi tadi telah ditandatangani Surat Pernyataan Tanggap Darurat untuk mempercepat penanganannya. Sehingga dana untuk penanganan APBD lewat anggaran belanja tidak terduga bisa segera dioptimalkan," kata Anas.

Bupati Anas telah menandatangani Surat Pernyataan Tanggap Darurat Bencana sebagai dasar untuk mengeluarkan anggaran belanja tidak terduga bagi kegiatan penanganan darurat dasar. Anggaran itu akan digunakan untuk kegiatan, seperti penyediaan air bersih, pendirian dapur umum, pemenuhan sandang, sewa alat berat, dan pembiayaan lainnya yang harus segera dieksekusi.

Dari laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Banyuwangi, akibat banjir bandang kemarin tercatat 23 rumah rusak berat, 80 rumah rusak ringan. "Total ada sekitar 328 rumah terkena aliran air. Tidak ada korban jiwa dari kasus ini. Tidak sampai mendirikan tenda pengungsian bagi warga, karena mereka masih bisa ditampung di rumah saudara terdekat," ujar Anas.

Pada Sabtu ini juga diserahkan bantuan beras dari Pemkab Banyuwangi untuk 650 KK terdampak. Berasnya diambilkan dari gudang Bulog. Sejumlah ormas seperti Nadlatul Ulama (NU) dan sekelompok netizen mengajak netizen lain menjadi relawan untuk membantu penanganan pascabanjir.

"Baznas juga menyatakan siap membantu. Ini dari Lazis (Lembaga Amil Zakat Infaq dan Shodaqoh) NU juga langsung turun," kata Anas.

Seperti diketahui, pada Jumat, 22 Juni 2018 empat dusun di Desa Alas Malang, Kecamatan Singojuruh, Banyuwangi, dilanda banjir bandang yang membawa material lumpur dan kayu. Banjir masuk ke rumah-rumah warga sekitar pukul 09.00 WIB.

Banjir diakibatkan adanya gerakan tanah di kawasan lereng Gunung Raung, tepatnya di kawasan Gunung Pendil akibat curah hujan tinggi. Gerakan tanah tersebut mengakibatkan sejumlah material vulkanik Gunung Pendil yang mengendap ribuan tahun terangkat. Bupati Anas menegaskan bahwa banjir ini tidak disebabkan oleh pembalakan liar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Antara

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

alt

Pegagan Berpotensi Memperbaiki Daya Ingat, Guru Besar UGM: Meningkatkan Dopamin

Jogja
| Jum'at, 26 April 2024, 13:27 WIB

Advertisement

alt

Sandiaga Tawarkan Ritual Melukat ke Peserta World Water Forum di Bali

Wisata
| Sabtu, 20 April 2024, 19:47 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement