Advertisement

Mantan Intelijen AS yang Dituduh Jadi Mata-Mata Tiongkok Diadili

John Andhi Oktaveri
Selasa, 05 Juni 2018 - 15:17 WIB
Kusnul Isti Qomah
Mantan Intelijen AS yang Dituduh Jadi Mata-Mata Tiongkok Diadili Dokumen rahasia intelijen - ilustrasi

Advertisement

Harianjogja.com, JAKARTA--Ron Rockwell Hansen, 58, ditahan Badan Investigasi Federal AS (FBI) pada Sabtu (2/6/2018) sesaat sebelum bertolak ke Bandara Seattle untuk menumpang pesawat menuju Tiongkok. Mantan agen intelijen Amerika Serikat itu kemudian dihadirkan di pengadilan lantaran dituduh berupaya menjadi mata-mata untuk Tiongkok.

Departemen Kehakiman AS mengatakan, Hansen mencoba meneruskan informasi ke pemerintah Tiongkok. Atas jasanya tersebut, dia dituduh menerima sedikitnya US$800.000 atau Rp11,1 miliar.

Advertisement

Dia sepakat dibawa ke pengadilan untuk selanjutnya dipulangkan ke Negara Bagian Utah untuk menghadapi dakwaan.

Hansen, yang bermukim di Syracuse, Utah, dituduh berupaya mengumpulkan atau meneruskan informasi mengenai pertahanan nasional AS guna membantu pemerintahan asing.

Sebanyak 15 tuduhan lainnya termasuk bertindak sebagai agen Tiongkok yang tidak terdaftar secara resmi, menyelundupkan uang tunai, dan menyelundupkan barang-barang dari AS. Jika terbukti menjalankan peran sebagai mata-mata Tiongkok, Hansen bakal dipenjara seumur hidup.

Asisten Jaksa Agung, John Demers menyebut aksi yang diduga dilakukan Hansen sebagai "sebuah pengkhianatan atas keamanan negara" dan "mencemarkan komunitas mantan agen intelijen".

John Huber, jaksa AS di Utah menyebut tuduhan itu "sangat meresahkan" sebagaimana dikutip BBC.com, Selasa (5/6).

Siapakah Ron Hansen?

Berdasarkan dokumen-dokumen pengadilan yang dikutip Departemen Kehakiman, Hansen pernah berdinas di Angkatan Darat AS sebagai seorang perwira dengan latar belakang intelijen sandi dan intelijen manusia.

Dia kemudian direkrut oleh Badan Intelijen Pertahanan (DIA) sebagai petugas intelijen sipil pada 2006.

Departemen Kehakiman menyebut Hansen, yang fasih berbahasa Mandarin dan Rusia, memegang akses dokumen sangat rahasia "selama bertahun-tahun" dan bepergian secara rutin antara AS dan Tiongkok pada 2013-2017.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber : Bisnis Indonesia

Advertisement

Harian Jogja

Video Terbaru

Berita Lainnya

Advertisement

Harian Jogja

Advertisement

Jadwal DAMRI di Jogja Hari Ini, Jumat 26 Desember 2025

Jadwal DAMRI di Jogja Hari Ini, Jumat 26 Desember 2025

Jogja
| Jum'at, 26 Desember 2025, 03:17 WIB

Advertisement

Menikmati Senja Tenang di Pantai Kerandangan Senggigi Lombok Barat

Menikmati Senja Tenang di Pantai Kerandangan Senggigi Lombok Barat

Wisata
| Kamis, 25 Desember 2025, 22:17 WIB

Advertisement

Advertisement

Advertisement